Promosi Doktor Ilmu Susastra Sdr. Mochamad Aviandy

Program Studi Pascasarjana Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Rabu (13/07/2022) meluluskan seorang Doktor yaitu Mochamad Aviandy dengan disertasi berjudul “Pembingkaian (Framing) Pemberitaan Glasnost dan Perestroika pada Harian KOMPAS Sebagai Kritik Terhadap Orde Baru”.

Sidang dilaksanakan secara luring, dipimpin oleh Prof. Dr. Agus Aris Munandar, M.Hum. Sidang promosi Doktor ini juga dihadiri oleh Prof. Manneke Budiman, Ph.D. (Promotor), Dr. Dhita Hapsarani (Kopromotor), Dr. Turita Indah Setyani (Ketua Penguji), Dr. Yosef Marcis Djakababa (Anggota Penguji), Ibu Shuri Mariasih Gietty, Ph. D. (Anggota Penguji), dan Ibu Mina Elfira, Ph. D. (Anggota Penguji).

Sdr. Mochamad Aviandy dalam disertasinya membahas bagaimana pembingkaian isu glasnost dan perestroika di harian Kompas pada kurun waktu 1986-1991 digunakan sebagai tempat untuk mengkritik pemerintah Orde Baru. Riset ini menemukan bahwa ada upaya bernegosiasi Kompas dengan pemerintah Orde Baru dilakukan melalui artikel tajuk rencana dalam balutan isu glasnost dan perestroika yang sedang hangat diperbincangkan saat itu. Di dalam penelitiannya Sdr. Aviandy mengumpulkan 425 artikel dan 54 tajuk rencana dalam terkait glasnost, perestroika kurun waktu 1986-1991.

Sdr. Aviandy menggunakan metode pembingkaian (framing) dalam membedah artikel tajuk rencana harian Kompas kurun waktu 1986-1991. Hasil dari riset yang ia lakukan adalah strategi pembingkaian media perlu digunakan secara komprehensif dalam menghadapi rezim pemerintahan otoritarian. Dengan demikian, kritik dapat disampaikan oleh media tanpa harus mengalami pembredelan. Negosiasi dengan kekuasaan perlu digunakan untuk tetap mempertahankan peran media sebagai salah satu pilar utama demokrasi dalam mengkritisi kekuasaan.

Sebagai hasil akhir, Sdr. Aviandy menyimpulkan bahwa media di Indonesia, yang saat itu tengah direpresi, dapat memanfaatkan ruang serta celah yang ada untuk tetap berupaya menyampaikan kritik terhadap pemerintah serta juga membawa kesadaran pada pembaca dan masyarakat akan isu-isu internasional dan semangat zaman yang ada.  Kesadaran, kritik, serta cara media bersiasat dan berupaya dalam bersuara di tengah keterbatasan tentunya terus berlanjut, bahkan saat isu Glasnost dan Perestroika sudah tidak lagi digaungkan.

Mochamad Aviandy dinyatakan lulus dengan yudisium kelulusan “Cumlaude”. Serta menjadi doktor ke-392 di FIB UI dan doktor ke-5 Program Studi Ilmu Susastra FIB UI yang lulus di tahun 2022.

 

Related Posts