Kuliah Umum “History and Development of Southeast Asian Arts and Culture” oleh Prof. Dr. Hanafi bin Hussein

Prof. Dr. Hanafi bin Hussein, dari Departemen Studi Asia Tenggara, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Universitas Malaya, memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) pada Jumat (22/3). Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Sejarah dan Program Studi Arkeologi ini disampaikan di Auditorium Gedung I FIB UI dengan mengusung tema “History and Development of Southeast Asian Arts and Culture”. Acara ini dihadiri oleh segenap dosen dan mahasiswa khususnya Program Studi Ilmu Sejarah dan Arkeologi dari berbagai angkatan. Acara ini juga dihadiri Dekan FIB UI, Dr. Adrianus Laurens Gerung Waworuntu, S.S., M.A.

Dalam kuliah umumnya, Prof. Dr. Hanafi bin Hussein mengatakan bahwa walaupun perkembangan masyarakat di Asia Tenggara pada masa prasejarah dikatakan tidak maju, sebenarnya mereka berada di tahap-tahap kemajuannya sendiri. Sejarah migrasi sudah berlaku sejak dahulu kala. Migrasi yang berlaku tidak hanya membawa masyarakatnya saja tapi juga budaya yang dibawa oleh leluhur mereka. Konteks bahasa dan linguistik merupakan faktor utama yang dilihat dari perkembangan budaya, karena kebanyakan perkembangan budaya dipindahkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya melalui proses transmisi dan bahasa adalah alat utamanya.

Menurut Prof. Dr. Hanafi bin Hussein, bahasa mengambil peran utama dalam penyebaran kebudayaan dan kesenian di Asia Tenggara. Tanpa bahasa, apa yang diinginkan masyarakat tidak akan jelas. Pada kuliah umum tersebut proses penanaman padi diambil sebagai contoh perkembangan kebudayaan dan kesenian yang ada dari masa prasejarah.

Penanaman padi adalah salah satu dari contoh yang ada pada dunia spiritual. Ritual padi itu adalah proses yang sangat penting karena dianggap sebagai perlakuan untuk mengingatkan semangat spirit padi dan spirit-spirit yang ada. Bagi komunitas Kadazan, padi mempunyai struktur mereka sendiri, ada Tuhan pencipta mereka, ada teman dan keluarga, dan spirit-spirit yang mengelilinginya. Untuk mendapatkan kesyukuran, padi harus tumbuh dengan baik. Dalam ritual tersebut, ada pukulan gendang dan gong khusus yang dilakukan. Ritual padi terbuka untuk umum, semua orang yang sudah mendengar bunyi lantunan musiknya dianggap sudah diundang untuk masuk ke dalam ritual tersebut. Orang-orang yang sudah diundang ke dalam ritual ini akan diberikan makan khusus dan juga diberikan

sajian musik tari untuk menjaga keharmonian diantara masyarakat. Tarian yang diberikan adalah tarian pasasazau do miontong. Ritual semacam ini bukanlah hanya sekedar suatu pertunjukan, tetapi acara yang sakral. Ritual ini dilakukan selama 4 hari. Mereka percaya kalau dunia spiritual tidak terganggu maka manusia bisa hidup dengan tenang.

Tidak hanya menyampaikan tentang sejarah pada zaman prasejarah, Prof. Dr. Hanafi bin Hussein juga menyampaikan sejarah Asia Tenggara dalam periode awalnya yang mulai diwarnai dengan perlakuan agama besar dan mulai berkembangnya kerajaan-kerajaan yang menyebar di Asia Tenggara.  Perlakuan agama secara tidak langsung menguatkan pembentukan negara, ekonomi, persatuan negara, keharmonian masyarakat, dan membuat negara aman dan damai. Acara ini ditutup dengan penyerahan cenderamata dan foto bersama.

Related Posts