Promosi Doktor Ilmu Linguistik Sdr. Muhammad Ersan Pamungkas

Departemen Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Selasa (7/1/2020) meluluskan seorang Doktor yaitu Muhammad Ersan Pamungkas dengan disertasi berjudul “Strategi Penerjemahan Pidato Politik dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris: Kasus Terjemahan Penutur Jati Bahasa Indonesia dan Penutur Jati Bahasa Inggris”. Sidang terbuka dilaksanakan di Auditorium Gedung IV, dipimpin oleh Prof. Dr. Titik Pudjiastuti, S.S., M.Hum. dan dihadiri oleh Prof. Dr. Rahayu Surtiati Hidayat (Promotor), Dr. Susilastuti Sunarya (Kopromotor), Totok Sihardijanto, Ph.D. (Ketua tim penguji), Dr. Sugeng Hariyanto (Anggota penguji), Dr. F.X. Rahyono (Anggota penguji), Dr. Grace Wiradisastra (Anggota penguji), dan Haru Deliana Dewi, Ph.D. (Anggota penguji).

Disertasi ini memperlihatkan hasil penerjemahan pidato politik karya penerjemah penutur jati bahasa Indonesia dan penerjemah penutur jati bahasa Inggris. Terdapat tiga sasaran penelitian, yaitu mendeskripsikan penerapan mode penerjemahan yang diterapkan oleh kedua penerjemah dalam menerjemahkan lima pidato politik dan pengaruhnya pada hasilnya, menemukan teknik penerjemahan yang digunakan oleh kedua penerjemah dalam menerjemahkan pidato politik dan pengaruhnya pada hasilnya, dan mendeskripsikan teknik penerjemahan yang cenderung digunakan oleh kedua penerjemah dalam menerjemahkan tiap bagian pidato politik.

« dari 8 »

Penelitian menggunakan metode kualitatif berupa analisis teks sebagai sebuah studi kasus. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan berbasis korpus, model komparatif, serta teori strategi penerjemahan. Penelitian menunjukkan bahwa kedua penerjemah menerapkan metode dan teknik penerjemahan yang sama. Terdapat empat metode yang diterapkan, yaitu metode penerjemahan harfiah, metode penerjemahan setia, metode penerjemahan semantik, dan metode penerjemahan komunikatif. Penerapan keempat metode tersebut menunjukkan adanya dua ideologi penerjemahan dalam terjemahan keduanya.  Terdapat pula sembilan teknik penerjemahan yang diterapkan, yakni transferensi, kalke, teknik literal, padanan budaya, padanan lazim, transposisi, modulasi, reduksi, dan eksplisitasi. Temuan lain adalah bahwa meskipun kedua penerjemah menguasai dua bahasa jati yang berbeda, strategi penerjemahan yang diterapkan sama dan hal ini menggambarkan kualitas terjemahan keduanya. Penelitian juga menunjukkan kecenderungan penerapan sejumlah teknik penerjemahan dalam lima bagian pidato politik. Sdr. Muhammad Ersan Pamungkas mendapat nilai yang sangat memuaskan serta menjadi doktor ke-342 di FIB UI dan doktor ke-1 Program Studi Ilmu Linguistik FIB UI yang lulus pada tahun 2020.

Related Posts