PROMOSI DOKTOR LINGUISTIK FAUZI SYAMSUAR

Program Doktor Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Rabu (15/12/2015) kembali meluluskan seorang Doktor yaitu Fauzi Syamsuar dengan disertasi berjudul “Penyelarasan Fonologis dalam Satuan Leksikal Indonesia yang Disalin dari Bahasa Inggris”. Sidang terbuka dilaksanakan di R. 4101, dipimpin oleh Prof. Riris K. T. Sarumpaet, Ph. D., dan dihadiri oleh Prof. Dr. Rahayu S. Hidayat (promotor), Dr. Untung Yuwono dan Sisilia Setiawati Halimi, Ph. D (kopromotor), dan para penguji di antaranya Dr. F.X. Rahyono (ketua tim penguji), dengan anggota Dr. Irzanti Susanto, Dr. Sugiyono, dan Prof. Dr. Setiawati Darmojuwono.

Disertasinya mencoba mendeskripsikan penyelarasan dalam realisasi fonologis (RF) satuan leksikal Indonesia yang disalin dari bahasa Inggris. Satuan leksikal salinan (SLS) itu digunakan dalam bahasa Indonesia ragam tulis berlaras ilmiah, yakni disertasi yang dipertahankan oleh mahasiswa program doktor sebuah perguruan tinggi terkemuka di Jakarta. RF SLS itu adalah tuturan para akademisi di perguruan tinggi tempat disertasi itu dipertahankan.

Penyelarasan, yang merupakan perbedaan RF antara satuan leksikal asal (SLA) dan SLS-nya, berupa pemecahan bunyi, penambahan bunyi, penggabungan bunyi, penghilangan bunyi, perbedaan realisasi bunyi, pengenduran bunyi, pelemahan bunyi, penguatan bunyi, asimilasi, disimilasi, metatesis, dan realisasi prosodi sebagai bunyi segmental. Kaidah fonotaktis memengaruhi penyelarasan itu. Probabilitas fonotaktis (PF) dalam struktur silabis (SS) berkait dengan kelewahan ortografis (KO) dalam SLS. Kaitan antara PF dan KO itu berkait dengan kaidah korespondensi gra fem-fonem (KGF) dalam pembentukan SLS.

SLS didapati berbentuk (1) kata salinan, (2) paduan salinan, dan (3) frasa salinan. Asimilasi dalam SLS menunjukkan (1) keproduktifan vokal kendur dan (2) realisasi konsonan dalam prefiks yang berhomorgan dengan konsonan awal pada suku kata awal bentuk dasar paduan salinan. Perbedaan realisasi konsonan menunjukkan dominasi konsonan fortis dalam SLS. Disimilasi dalam SLS terjadi beriringan dengan (1) pemecahan serta penambahan bunyi, (2) penggabungan serta penghilangan bunyi, dan (3) perbedaan realisasi bunyi. Ketiga perihal tersebut terakhir pada umumnya menyebabkan perbedaan SS antara SLS dan SLA. Terjadi monoftongisasi dalam penggabungan bunyi dan penghilangan bunyi. Berkontras dengan itu, diftongisasi terjadi dalam pemecahan bunyi dan penambahan bunyi. Terdapat perbedaan antara tipe diftong dalam SLS dan SLA. KGF dalam SLS lebih ajek daripada KFG dalam SLA. Penyelarasan dalam RF SLS menunjukkan pola tertentu. Selain itu, analogi dan ketaklaziman juga terjadi dalam RF SLS.

Atas keberhasilannya menyelesaikan Program Doktor Linguistik di FIB UI, Fauzy Syamsuar mendapatkan predikat Sangat Memuaskan.

Related Posts