Universitas Indonesia (UI) tahun 2014 ini kembali menggelar kegiatan pemilihan Mahasiswa Berprestasi (MAPRES). Seleksi dimulai dari tingkat fakultas di lingkungan UI. Rabu 12 Maret 2014, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI pun turut menggelar Babak Penyisihan Mapres Tingkat FIB UI. Acara pembukaan digelar di R.4101, Kampus FIB UI, dan dibuka secara resmi oleh Dekan FIB UI Dr. Adrianus L.G. Waworuntu, M.A. Acara pembukaan selain dihadiri oleh seluruh peserta Mapres 2014, juga dihadiri oleh para Wakil Dekan dan Manajer di lingkungan FIB UI, Koordinator Program Studi, dan para juri Mapres 2014 yang diketuai oleh Dr. Joesana Tjahjani (Staf Pengajar Program Studi Prancis).
Acara Mapres Tingkat FIB UI 2014 ini diikuti oleh 34 orang peserta dari 14 Program Studi (Prodi), minus Prodi Korea yang tidak mengirimkan wakilnya. Seluruh peserta harus melewai beberapa tahap yaitu Seleksi Awal sampai babak Final. Pada seleksi awal, para peserta tidak hanya harus melakukan presentasi makalah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tetapi juga harus melalui serangkaian proses penilaian sisi prestatif. Setelah melalui tahapan penilaian tersebut, terpilihlah 12 orang Finalis, yaitu: Anggi Setiawan (Prodi Rusia), Ardam Rafif Trisiko (Inggris), Bambang Tetuko (Prancis), Fery Sandria (Rusia), Irwan Suswandi (Jawa), Kharisma Ulinnuha (Indonesia), Muhammad Irfan (Indonesia), Perdana Putri (Rusia), Raden Ibnu Hanif (Inggris), Saiful Bakhri (Arkeologi), Soulaya Lestari (Inggris), dan Tegar Ahmad Ramadan (Prancis). Keduabelas Finalis ini akan melakukan penelitian budaya ke daerah Cipanas, Jawa Barat, dengan tema penelitian tahun ini, “Indonesia yang Mandiri”. Hasil penelitian tersebut menjadi salah satu kategori penilaian di Babak Final yang akan diselenggarakan pada 23 April 2014. Selain itu, para Finalis nantinya juga berkesempatan mempertunjukkan kemampuan kreatifnya dalam bidang seni pada Hari Apresiasi Mapres, 24 April 2014 mendatang.
Kriteria penilaian, seperti disampaikan oleh Ketua Tim Juri Mapres 2014, Dr. Joesana Tjahjani, di antaranya adalah, kemampuan analitis, ruang lingkup topik makalah, kemampuan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sisi inovasi dan pelaksanaan nyata ide dan gagasan yang disampaikan, orisinalitas gagasan, dan juga kemampuan non-akademik, seperti pengalaman organisasi, kegiatan sosial kemasyarakatan, dan berbagai bukti prestasi dalam kejuaraan atau lomba. (AKW)
