FIB UI Selenggarakan Kuliah Umum Pasca Sarjana Kajian Informasi dalam Perspektif Intelijen dan Keamanan Digital

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menyelenggarakan Kuliah Umum Pascasarjana Ilmu Perpustakaan dan Kajian Informasi dengan tema “Kajian Informasi dalam Perspektif Intelijen dan Keamanan Digital: Strategi, Teknologi, dan Etika” pada Senin, 15 September 2025.  Kuliah umum tersebut menghadirkan pembicara Letkol Laut (P) Bagus Jatmiko, Ph.D. (Kepala Pusat Olah Yudha Seskoal, Cipulir – Jakarta Selatan) dan moderator Agustina Setianingrum, S.In., M.Si (mahasiswa S3 Program Studi Kajian Informasi – FIB UI).

Kegiatan kuliah umum dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum – FIB UI, Dr. Taufik Asmiyanto, M.Si.  Dalam sambutannya, beliau menyebutkan bahwa Ilmu Informasi merupakan bidang ilmu yang interdisipliner dan juga multidisipliner, sehingga dapat dilakukan kajian dengan menggunakan berbagai paradigma dan sudut pandang.

Pada kuliah yang diberikan, pembicara menyampaikan materi dengan judul “Strategi, Teknologi, dan Etika Informasi Era Digital: Perspektif Intelijen dan Keamanan.” Pembicara yang merupakan perwira TNI Angkatan Laut dan Doktor (Ph.D) Ilmu Informasi dari Naval Postgraduate School, Monterey, California, sangat fasih dalam menyampaikan materi data dan informasi sebagai fondasi pengetahuan; peran informasi sebagai dasar pengambilan keputusan; data dan informasi sebagai sumber daya strategis di era digital; kaitan berbagai hal tersebut dengan praktik intelijen, pertahanan dan keamanan; peluang serta tantangan yang dihadapi di era digital; serta bagaimana melihat peluang kolaborasi quadruple helix.

Kuliah umum tersebut tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa dan dosen pasca sarjana di lingkungan FIB – UI, tetapi juga dihadiri oleh mahasiswa S1 dan juga peserta dari instansi pemerintah.  Hal itu dapat terlihat ketika ada peserta dari Pusat Informasi Maritim TNI yang memberikan pertanyaan kepada pembicara terkait dengan seberapa besar confidence level pada sisi intelijen dari data yang diperoleh open source? Hal itu ditanggapi oleh pembicara yang menyebutkan bahwa confidence level-nya “low” sehingga sangat perlu untuk dilakukan triangulasi dengan sumber intelijen lainnya seperti signal intelligence maupun geospacial intelligence dan bahkan human intelligence jika hal itu memungkinkan. Setelah sesi diskusi, kuliah umum tersebut kemudian ditutup dengan pemberian sertifikat kepada pembicara dan moderator. (Pascasarjana llmu Perpustakaan dan Kajian Informasi)

Related Posts