Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Indonesia bekerja sama dengan SD Negeri Cipayung 03, Ciputat, Tangerang Selatan, melaksanakan program pelatihan literasi mingguan bagi siswa kelas 5 dan 6 yang mengalami kesulitan membaca. Kegiatan ini bertujuan membantu siswa meningkatkan kemampuan literasi dasar melalui pendekatan yang menyenangkan, interaktif, dan inklusif, sekaligus memperkuat kapasitas guru dalam mendampingi siswa lambat baca.
Kepala SD Cipayung 03, Ibu Yulinar Hanum, menceritakan latar belakang munculnya program ini. Berawal dari hasil rapor pendidikan yang menunjukkan rendahnya capaian literasi di sekolah, upaya peningkatan kemampuan membaca siswa mulai dilakukan. Diskusi bersama para guru diadakan untuk mencari solusi yang tepat, kemudian dilakukan penyisiran di setiap kelas guna mengidentifikasi siswa yang belum lancar atau belum bisa membaca, khususnya di kelas 4, 5, dan 6. Dari hasil penyisiran tersebut ditemukan bahwa masih banyak siswa yang belum lancar membaca, sehingga berdampak pada rendahnya minat baca di sekolah. Upaya penanganan internal sempat dilakukan, namun terkendala oleh keterbatasan waktu dan jumlah siswa yang cukup banyak, sehingga hasilnya belum optimal.
Perubahan signifikan mulai terjadi setelah sekolah diperkenalkan kepada Ibu Harwintha Y. Anjarningsih, Ph.D (pemimpin program pelatihan yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB UI). Melalui beberapa kali diskusi, solusi ditemukan melalui penggunaan buku-buku panduan yang disusun oleh beliau. Program pelatihan membaca kemudian dilaksanakan setiap hari Senin, dengan siswa yang membutuhkan penanganan khusus menjadi peserta utamanya. Sebelum pelaksanaan program, para wali kelas diberikan pelatihan mengenai cara mengajar membaca menggunakan buku panduan tersebut, agar pendampingan dapat diteruskan secara berkelanjutan oleh guru masing-masing.
Saat ini, kegiatan pelatihan membaca telah dijadikan program rutin sekolah dan telah berjalan hampir satu tahun. Melalui program ini, diharapkan siswa dengan kesulitan membaca dapat terbantu untuk menjadi lebih percaya diri, memahami hubungan bunyi dan huruf, meningkatkan kelancaran membaca, serta terbebas dari hambatan belajar.
Program pelatihan yang dipimpin oleh Harwintha Y. Anjarningsih, Ph.D, dilaksanakan secara mingguan dalam kelompok kecil. Setiap sesi berfokus pada penguatan kemampuan membaca kata dan kalimat sederhana, latihan memahami bacaan pendek, serta kegiatan reflektif yang menumbuhkan kepercayaan diri anak dalam membaca.
Selain mendampingi siswa, tim juga mengadakan sesi berbagi progres bersama guru setiap beberapa minggu, guna membahas perkembangan siswa dan merancang strategi pembelajaran lanjutan.
“Kami ingin membantu anak-anak menemukan kembali kegembiraan dalam membaca. Dengan pendekatan yang sabar, terstruktur, dan berbasis bukti, kami melihat perubahan nyata dalam keberanian dan kelancaran mereka,” ujar Ibu Harwintha.
Program ini menjadi bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Indonesia tahun 2025, dan kini telah menjadi model kerja sama yang menginspirasi antara perguruan tinggi dan sekolah dasar.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa juga mendapat pengalaman langsung dalam penerapan teori linguistik dan pendidikan inklusif di lapangan.
“Tujuan kami bukan hanya agar anak bisa membaca, tetapi agar mereka menikmati proses belajar membaca — karena dari sanalah tumbuh kepercayaan diri dan semangat belajar mereka,” tutup Ibu Harwintha.
Kegiatan pendampingan literasi di SD Cipayung 03 Ciputat menekankan pentingnya intervensi membaca yang terstruktur, empatik, dan berkelanjutan, serta kolaborasi aktif antara pengajar dan pihak sekolah. Melalui sinergi ini, diharapkan setiap anak — tanpa terkecuali — memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang melalui literasi. (Harwintha Yuhria)