Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) bersama Pusat Studi Jepang UI berkolaborasi dengan International Research Center for Japanese Studies (Nichibunken) menyelenggarakan Joint Symposium bertema “Rethinking Cultural Exchange Between Southeast Asia and Japan” pada 23 Oktober 2025 di Auditorium Tjan Tjoe Som. Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Direktur Nichibunken, Prof. Matsuda Toshihiko, serta perwakilan FIB UI, yaitu Plh. Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Rouli Esther, Ph.D.
Dalam kegiatan ini, dosen Program Studi Jepang FIB UI dan para peneliti dari Nichibunken memaparkan hasil riset mereka. FIB UI diwakili oleh Dewi Anggraeni, Ph.D., Rouli Esther, Ph.D., dan Himawan Pratama, Ph.D., sementara Nichibunken diwakili oleh Prof. Nakamaru Takafumi, Prof. Ando Chihoko, dan Prof. Yasui Manami.
Setelah sesi presentasi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang menghadirkan perwakilan dari Jepang, Prof. Hibi Yoshitaka, serta perwakilan dari Asia Tenggara, yaitu Dr. Meta Sekar Puji Astuti, Dr. Clay Keller Eaton, Dr. Karl Ian Uy Cheng Chua, Dr. Rohayati Paidi, dan Dr. Krittaphol Viphaveekul.
Joint symposium ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi FIB UI–PSJ UI–Nichibunken yang bertujuan menyediakan ruang pertukaran intelektual dan penguatan jejaring akademik dalam bidang studi Jepang pada khususnya dan humaniora pada umumnya. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 peserta dan pemakalah, baik secara onsite maupun online. (symposium committee)




