Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB UI) dan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) sukses menjadi tuan rumah The 31st International Conference on Collaboration Technologies and Social Computing (CollabTech 2025) yang diselenggarakan pada 4–7 November 2025 di Auditorium “Soe Hok Gie”, Gedung “Sapardi Djoko Damono”, FIB UI. Selama empat hari, konferensi ini mempertemukan para peneliti, praktisi, dan profesional dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan dan gagasan tentang bagaimana teknologi kolaborasi dan komputasi sosial mengubah cara manusia berinteraksi, belajar, dan berinovasi.
Mengusung tema besar “Humanities in Digital Collaboration” (Kemanusiaan dalam Kolaborasi Digital), konferensi ini menekankan pentingnya keterkaitan antara teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. Para peserta mendiskusikan bagaimana kemajuan teknologi dapat dirancang dan diterapkan untuk menjunjung tinggi inklusivitas, etika, serta kepekaan budaya di era digital yang terus berkembang.
Dalam sambutannya sebagai Program Chair pada acara pembukaan, Prof. Harry Budi Santoso, Ph.D., Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Interaksi Fakultas Ilmu Komputer UI, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas terselenggaranya CollabTech 2025 yang untuk pertama kalinya diadakan di Jakarta, Indonesia, sebuah pencapaian penting dalam sejarah konferensi internasional ini.
Prof. Harry juga menjelaskan bahwa dari 50 artikel ilmiah yang diterima untuk proses reviu, hanya 12 artikel yang lolos sebagai full papers dan 8 sebagai short papers. Selain itu, terdapat 8 artikel yang dipresentasikan dalam format poster papers. Publikasi artikel-artikel terpilih oleh Springer dalam seri Lecture Notes in Computer Science (LNCS, volume 16204) semakin menegaskan kualitas riset yang dipresentasikan oleh para peneliti pada acara ini.
Konferensi ini dibuka dengan pidato kunci yang disampaikan oleh Dr. Ir. Erdefi Rakun, M.Sc., Direktur Laboratorium Machine Learning and Computer Vision, Fakultas Ilmu Komputer UI. Dalam presentasinya berjudul “Integrating Different Branches of Computer Science to Develop Sign Language Translation Systems,” Dr. Rakun menjelaskan bagaimana kolaborasi lintas disiplin dalam ilmu komputer dapat memberikan dampak sosial yang luas, terutama dalam pengembangan teknologi yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas rungu. Penelitiannya mencerminkan semangat utama CollabTech 2025—mendorong inovasi yang memperkuat interaksi dan komunikasi manusia tanpa batasan.
Sepanjang sesi, para pembicara dan peserta yang berasal dari Indonesia, Jepang, Jerman, dan Spanyol, bertukar gagasan mengenai berbagai topik, mulai dari komputasi sosial, kolaborasi tim, desain organisasi, hingga pembelajaran berbasis kecerdasan artifisial (AI). Diskusi juga menyoroti bagaimana pembelajaran mesin (machine learning) dan model bahasa besar (large language models) telah mengubah praktik kolaborasi di bidang akademik, pendidikan, dan pelayanan publik.
CollabTech 2025 menghadirkan suasana yang hangat dan interaktif, melampaui batas diskusi akademik formal. Sesi poster memberikan kesempatan bagi para peneliti muda untuk mempresentasikan hasil penelitian awal mereka, sementara berbagai kegiatan jejaring memperkuat kolaborasi lintas disiplin di antara peserta dari Jepang, Indonesia, dan negara lainnya.
Penyelenggara CollabTech mengadakan Malam Budaya dan Jamuan Makan Malam pada Rabu, 5 November 2025, di mana para peserta menikmati pertunjukan seni dan kuliner khas Indonesia. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari semangat “kemanusiaan” dalam kolaborasi digital, mempertemukan berbagai latar belakang budaya melalui pengalaman bersama yang memperkaya pemahaman lintas bangsa.
Sebagai bagian dari agenda penutupan, peserta diajak mengikuti tur kota ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk menjelajahi keberagaman budaya Nusantara melalui anjungan daerah dan museum tematik. Pengalaman ini memperdalam makna konferensi dengan menghubungkan tema akademik “kolaborasi” dengan warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
Melalui penyelenggaraan CollabTech 2025, Universitas Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi lintas disiplin dan kerja sama internasional di bidang teknologi dan humaniora digital. Konferensi ini menjadi bukti nyata dedikasi UI dalam memajukan pengetahuan yang berpihak pada nilai-nilai sosial dan tanggung jawab etis.
Dr. Tamara Adriani Salim, S.S., M.A. selaku perwakilan dari General Chairs menyampaikan bahwa menjadi tuan rumah CollabTech 2025 dipandang sebagai sebuah kehormatan bagi Universitas Indonesia karena terlaksananya kegiatan ini menegaskan komitmen institusi dalam mendorong kolaborasi lintas disiplin dan internasional. Acara ini menunjukkan dedikasi universitas dalam memajukan pengetahuan di bidang humaniora digital dan teknologi sekaligus mendorong riset yang tetap berlandaskan tanggung jawab sosial dan etika.
Konferensi ditutup dengan pengumuman Best Paper Awards, yang diberikan kepada karya-karya terbaik dengan kontribusi riset yang kuat dan relevansi praktis yang tinggi. Para peserta meninggalkan acara dengan semangat baru untuk menjalin kolaborasi riset dan publikasi bersama di masa mendatang. Sebagai edisi ke-31 dari seri konferensi internasional CollabTech, penyelenggaraan tahun ini tidak hanya mempererat jejaring akademik, tetapi juga menegaskan peran Indonesia yang semakin menonjol sebagai pusat inovasi dan riset digital di kawasan Asia-Pasifik.
Prosiding resmi CollabTech 2025 tersedia bagi peserta terdaftar dan menjadi bagian penting dari diskursus global yang terus berkembang mengenai masa depan teknologi kolaborasi dan komputasi sosial.
Kehadiran dan partisipasi puluhan Student Volunteers dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya dan Fakultas Ilmu Komputer UI memberikan dukungan signifikan bagi kelancaran dan kualitas penyelenggaraan acara, serta meninggalkan impresi positif bagi para peserta. Partisipasi mereka juga mencerminkan antusiasme dan kepedulian yang tinggi terhadap agenda akademik dan penelitian. (Panitia CollabTech2025)
