Diskusi Ruang Perempuan dalam Perspektif Geospasial dan Arsitektur Uma Humba membuka Pekan Simfoni Budaya Sumba di FIB UI

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) secara resmi membuka rangkaian acara Simfoni Budaya Sumba dengan menggelar seminar bertajuk “Arsitektur Uma Humba dalam Perspektif Geospasial dan Ruang Perempuan” pada 6 Oktober 2025. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari perayaan Dies Natalis ke-86 FIB UI, yang tahun ini mengusung tema Menenun Keberagaman, Merawat Kemanusiaan.

Seminar yang berlangsung di kampus FIB UI menghadirkan tiga narasumber lintas disiplin: Yori Antar (arsitek dan pegiat Uma Nusantara), Alfita Puspa Handayani (dosen Institut Teknologi Bandung), serta Diah Kartini Lasman (dosen Program Studi Prancis FIB UI). Mereka menyajikan sudut pandang beragam mulai dari arsitektur, geospasial, hingga kajian humaniora dan gender.

Dekan FIB UI, Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum. dalam sambutannya, menegaskan bahwa Uma Humba bukan hanya sekadar struktur bangunan, tetapi simbol peradaban masyarakat Sumba yang sarat makna kosmologis dan sosial. “Rumah, dalam kebudayaan, selalu lebih dari sekadar tempat tinggal. Ia adalah teks yang bisa dibaca, ruang yang bisa ditafsirkan, dan narasi yang terus diperbarui oleh generasi,” ungkapnya .

Lebih jauh, seminar ini mencerminkan semangat multidisiplin yang menjadi ciri khas FIB UI. Perspektif arsitektur, geografi, antropologi, sosiologi, hingga studi gender dipertemukan untuk memahami Uma Humba secara utuh. “Inilah semangat yang kami junjung di FIB UI: ilmu tumbuh subur justru ketika menyeberang batas-batas tradisi akademik,” tambahnya .

Dekan FIB UI, Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum. dalam sambutannya, menegaskan bahwa Uma Humba bukan hanya sekadar struktur bangunan, tetapi simbol peradaban masyarakat Sumba yang sarat makna kosmologis dan sosial. “Rumah, dalam kebudayaan, selalu lebih dari sekadar tempat tinggal. Ia adalah teks yang bisa dibaca, ruang yang bisa ditafsirkan, dan narasi yang terus diperbarui oleh generasi,” ungkapnya .

Lebih jauh, seminar ini mencerminkan semangat multidisiplin yang menjadi ciri khas FIB UI. Perspektif arsitektur, geografi, antropologi, sosiologi, hingga studi gender dipertemukan untuk memahami Uma Humba secara utuh. “Inilah semangat yang kami junjung di FIB UI: ilmu tumbuh subur justru ketika menyeberang batas-batas tradisi akademik,” tambahnya .

Rangkaian Simfoni Budaya Sumba dirancang sebagai ruang refleksi kolektif dengan menoleh ke belakang untuk menghargai warisan, sekaligus menatap ke depan demi membangun masa depan yang berkeadilan, berbudaya, dan berkelanjutan.

Acara pembuka ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda, dosen, peneliti, maupun masyarakat luas untuk tidak hanya mengagumi kekayaan budaya Nusantara, tetapi juga ikut memeliharanya, menafsirkannya kembali, dan menghidupkan obor pengetahuan bagi masa depan.

Masyarakat umum juga dapat menghadiri berbagai rangkaian kegiatan dan pameran dalam tajuk Simfoni Budaya Sumba pada 6-10 Oktober 2025 di Auditorium Soe Hok Gie – Gedung IX Sapardi Djoko Damono. Informasi lebih lanjut mengenai rangkaian Dies Natalis FIB UI dapat diperoleh dari instagram @diesnatalis.fibui.

Related Posts