Mahasiswa FIB UI bersama Tim Lintas Fakultas UI Menorehkan Prestasi pada Innovilleague 2025

Tim Universitas Indonesia, yang tampil sebagai kolaborasi mahasiswa berprestasi dengan nama tim “PassMapres” berhasil menorehkan prestasi yang membaggakan pada ajang Innovilleague 2025. Tim lintas fakultas ini diketuai oleh Monica Maharani dari Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) dengan anggota M. Iqbal Banoza Apriansyah (Fakultas Tenik), Alif Raya Zulkarnaen (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Maria Vianny (Fakultas Ilmu Keperawatan), dan Rio Fernando Alexander (Fakultas Ilmu Administrasi).

Dari total 1.894 mahasiswa dalam 482 tim peserta, Delegasi Universitas Indonesia berhasil menjadi 1st Runner Up dalam Innovilleague 2025: Innovating Village Empowering Future, sebuah kompetisi nasional Liga Mahasiswa untuk Pengentasan Kemiskinan melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa. Ajang ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia (Kemenko PM) bersama Forum Rektor Indonesia (FRI), Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) atau Council of Rectors of Indonesian State University (CRISU), serta Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Gagasan pemberdayaan yang diangkat bertajuk “BANGSIAP: Bantul Aksi Nasional Gerakan Siap Inovasi & Amplifikasi Produktivitas.” BANGSIAP hadir sebagai respons komprehensif terhadap permasalahan kemiskinan struktural dan tingginya pengangguran di Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul, yang mencerminkan paradoks desa “kaya potensi namun miskin kesejahteraan.”

Melalui pendekatan berbasis teknologi Kecerdasan Buatan (AI), integrasi pendekatan partisipatif, human-centered design, dan asset-based community development (ABCD), yang diperkuat oleh pengembangan system thinking G.R.O.W.T.H, pemberdayaan komunitas, pendekatan perilaku (nudging), serta inovasi tata kelola berbasis kolaborasi hexahelix, BANGSIAP menawarkan solusi terpadu berupa akses informasi kerja, pelatihan sesuai kebutuhan lokal, dan peluang kewirausahaan. Program inti BANGSIAP Personalized AI-Based Employment, yang diperkuat oleh kebijakan Ekosistem Tata Kelola dan Akselerasi Layanan Kerja Digital (E-TATALAKSANA POLICY) dan inisiatif pemberdayaan komunitas Sinergi Aksi Penguatan Adaptif Desa (SAPA DESA), dirancang untuk memetakan kompetensi warga, menyediakan akses modal dan proyek kecil, memfasilitasi bimbingan karier, serta membuka pasar bagi produk dan jasa lokal.

Implementasi BANGSIAP melibatkan kolaborasi hexahelix antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, NGO, dan media, dengan hasil Analisis SROI (Social Return on Investment) sebesar ≈ 8,42 yang menunjukkan kelayakan finansial sekaligus dampak sosial yang signifikan dalam penanggulangan pengangguran struktural. Gagasan pemberdayaan ini sejalan dengan agenda global melalui pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), yakni SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 5 (Kesetaraan Gender), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan), SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan), sekaligus mendukung visi Asta Cita 2045 menuju Indonesia yang inklusif, sejahtera, dan berkelanjutan. (MM).

Related Posts