Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia yang diketuai oleh Dr. Abellia Anggi Wardani, S.Hum., M.A. dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) telah sukses menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukatif dan kreatif di Kepulauan Wakatobi. Kegiatan ini, yang merupakan bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan Festival Wowine, berlangsung selama dua hari pada 21-22 Agustus 2025 yang didanai melalui skema penugasan dari Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial Universitas Indonesia (DPIS UI).
Kegiatan ini merupakan bukti kolaborasi erat antara akademisi, komunitas lokal, dan pemerintah daerah. Selain Dr. Abellia, tim ini beranggotakan Dr. Suma Riella Rusdiarti (Dosen FIB UI), Gabriella Natasha (mahasiswi FIB UI), serta Ns. Sri Agustin Tabara, M.Kep (alumni Fakultas Ilmu Keperawatan UI). Dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, Tim Pengmas UI berkoordinasi dengan Panitia Festival Wowine yang diwakili oleh Bapak Guntur dan Ibu Wa Ode Sukmawati. Atas kontribusi ini, tim Pengmas UI juga menerima tanda apresiasi yang diberikan langsung oleh Bupati Wakatobi, Haliana, pada acara Pembukaan Festival Wowine 2025.
Pada hari pertama, 21 Agustus 2025, kegiatan berpusat di Sekolah Dasar Negeri 2 Mola Utara dengan agenda Donasi Buku dan Mendongeng. Anak-anak diajak untuk menuangkan imajinasi mereka tentang laut melalui kegiatan menggambar dan menceritakan kisah di baliknya. Sesi ini difasilitasi oleh relawan lokal dari Forum Anak Wakatobi, yang membantu setiap anak untuk mengekspresikan cerita mereka melalui karya visual. Sumbangan buku yang dikumpulkan dari berbagai donatur kemudian diserahkan secara resmi untuk mengisi koleksi perpustakaan sekolah yang baru diresmikan dan diterima langsung oleh Ibu Nur Idarumawati, S.Pd. selaku kepala sekolah, didampingi guru-guru terkait.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan pada hari kedua, 22 Agustus 2025, dengan pelaksanaan Pelatihan Pendekatan Berbasis Gambar. Pelatihan ini menjadi bagian utama dari Festival Wowine yang mengangkat tema “Energi Perempuan Maritim.” Tim Pengmas Universitas Indonesia memperkenalkan metode pendekatan berbasis gambar untuk menggali potensi budaya dan keanekaragaman di Wakatobi. Peserta yang hadir merupakan anak-anak SMA anggota Forum Anak Wakatobi dari beberapa SMA di Wakatobi. Melalui latihan ini, para peserta diajak untuk mengenai tujuh unsur budaya Wakatobi dan menuangkan identitas mereka ke dalam media gambar berbentuk zine atau majalah mini. Sebagai puncak kegiatan, seluruh karya yang dihasilkan oleh anak-anak dipamerkan dalam pameran seni di pembukaan Festival Wowine.
Selain bertujuan untuk memperkuat kapasitas masyarakat, khususnya perempuan dan generasi muda, kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat lokal atas dukungan akademisi dalam mempromosikan dan melestarikan warisan budaya lokal di Wakatobi. Diharapkan, hasil karya dan narasi yang terkumpul dapat menjadi bahan dasar untuk publikasi lebih lanjut, termasuk pembuatan buku berilustrasi yang akan mendokumentasikan kekayaan budaya Wakatobi. (Tim Pengmas)