Universitas Indonesia Jadi Tuan Rumah KIMLI 2025: Menyongsong Masa Depan Linguistik Indonesia

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menjadi tuan rumah Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia (KIMLI) 2025 yang diselenggarakan pada 16–18 Juli 2025 di Kampus UI Depok. Berlangsung secara hybrid, KIMLI tahun ini mengusung tema “Linguistik Indonesia: Dulu, Kini, dan Nanti” sebagai ruang refleksi atas perjalanan linguistik Indonesia sekaligus menyongsong tantangan masa depan di tengah arus globalisasi.

KIMLI merupakan agenda ilmiah dua tahunan yang diprakarsai oleh Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI), organisasi profesi yang menghimpun para peneliti, dosen, mahasiswa, dan pemerhati bahasa sejak tahun 1975. Sejak kongres pertama yang diselenggarakan di Malang pada 2009, KIMLI terus berkembang menjadi forum bergengsi yang mempertemukan para ahli bahasa dari berbagai penjuru Indonesia dan dunia. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah berbagi hasil penelitian terkini, tetapi juga menjalin kolaborasi antarinstitusi yang berkelanjutan.

Kegiatan KIMLI 2025 diawali dengan dua lokakarya pra-kongres yang diselenggarakan secara luring pada 14–15 Juli 2025. Lokakarya Dokumentasi Bahasa dilaksanakan di Auditorium Gedung IV FIB UI dengan menghadirkan narasumber dari Leiden University, Tokyo University of Foreign Studies, Unika Atma Jaya, Universitas Nusa Cendana, dan Universitas Indonesia. Sementara itu, Lokakarya Pendekatan Kuantitatif dalam Linguistik dilangsungkan di Auditorium Gedung 1 FIB UI dengan menghadirkan narasumber dari Universitas Udayana dan Universitas Negeri Solo.

Sesi pleno KIMLI 2025 yang dilangsungkan di Auditorium Gedung 1 FIB UI telah menampilkan sejumlah pembicara terkemuka. Beberapa sesi Pleno pada KIMLI antara lain yang disampaikan Prof. Dr. Multamia RMT Lauder (Universitas Indonesia) dengan topik “Kelindan Toponimi dan Lanskap Linguistik di Indonesia”, dimoderatori oleh Harni Kartika Ningsih, Ph.D., sesi Pleno  bersama Prof. Jufrizal (Universitas Negeri Padang) yang membawakan materi “Tansi in Sawahlunto: Its Linguistic Status and Tendency of Development” dengan moderator Dr. Filia, dan sesi pleno dengan Nurenzia Yannuar, Ph.D. (Universitas Negeri Malang) dengan topik “From Streets to Screens: Navigating Linguistics Landscapes in Digital Spaces” yang dimoderatori oleh Dr. Sri Munawarah. Sesi pleno lainnya menghadirkan presentasi Jermy Balukh, Ph.D. (Universitas Nusa Cendana) berjudul “Gradasi Kelas Kata dalam Bahasa Dhao di Nusa Tenggara Timur”, serta presentasi bersama dari Prof. Asako Shiohara (Tokyo University of Foreign Studies) dan Yanti, Ph.D. (Universitas Katolik Indonesia Atmajaya) berjudul “The Discourse Function of the Pronominal Subject Marking in Lingua Franca Malays in Eastern Indonesia: Agreement or Anaphor?”.

Secara keseluruhan, KIMLI 2025 menghadirkan 16 pembicara pleno dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Belanda, Italia, Jepang, Malaysia, Inggris, dan Indonesia. Para pakar ini akan menyampaikan gagasan terkait dokumentasi bahasa, dinamika sosial-budaya dalam linguistik, hingga metodologi kuantitatif dalam studi kebahasaan.

Sebanyak 148 pemakalah terpilih telah mempresentasikan hasil riset mereka dalam delapan sesi panel. Mayoritas berasal dari institusi di Indonesia, disusul pemakalah dari Australia, Jepang, Malaysia, dan Polandia. Model hybrid kembali dipilih tahun ini untuk memastikan inklusivitas partisipasi, terutama bagi peserta dan pemakalah dari luar negeri atau yang tidak dapat hadir secara langsung.

Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum., menyambut positif pelaksanaan KIMLI 2025 di lingkungan FIB UI. Ia menekankan peran penting Departemen Linguistik yang merupakan departemen dengan jumlah anggota terbanyak di FIB UI, yakni hampir mencapai 60 orang dosen. Para dosen ini berasal dari berbagai program studi bahasa, sehingga menghasilkan penelitian dengan objek bahasa yang sangat beragam. Bidang atau ruang lingkup penelitian juga sangat bervariasi, dari linguistik konstruksi, linguistik terapan sampai ke yang sifatnya interdisipliner. Oleh karena itu, Dekan mendorong agar Departemen Linguistik FIB UI semakin menggiatkan kegiatan riset dan inovasi, dan kemudian mempublikasikannya di jurnal-jurnal berkualitas, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri, agar riset dan inovasi yang dihasilkan semakin berdampak atau ‘impactful’ seperti yang diamanatkan oleh Rektor Universitas Indonesia.

Beberapa tamu kehormatan yang turut hadir pada KIMLI 2025 antara lain Dr. Katharina Endriati Sukamto, selaku Ketua Masyarakat Linguistik Indonesia, Bapak Hafidz Muksin, S.Sos., M.Si., selaku Kepala Badan Bahasa, Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim dan Prof. Dr. Effendi Kadarisman.

Penyelenggaraan KIMLI 2025 di FIB UI yang sukses menjadi bukti komitmen Universitas Indonesia dalam mendukung pengembangan ilmu linguistik yang adaptif, kolaboratif, dan berdampak luas bagi penguatan bahasa dan budaya Nusantara di kancah global. Penyelenggaraan KIMLI selanjutnya akan bertempat di Universitas Sumatera Utara pada tahun 2027. (CA)

Related Posts