Menjaga Warisan Lewat Tubuh: FIB UI dan Bakul Budaya Bersama Rianto dalam Kuliah Umum Lengger

Depok, 5 Juli 2025 – Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) bekerja sama dengan Komunitas Bakul Budaya menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Preservasi Tari Lengger” dengan menghadirkan maestro tari Lengger Banyumasan, Rianto. Acara yang berlangsung di Auditorium Gedung I FIB UI ini menyedot antusiasme lebih dari 100 peserta dari kalangan mahasiswa, seniman, akademisi, hingga masyarakat umum.

Dalam sesi yang berlangsung intens, reflektif, dan penuh muatan emosi, Rianto membuka tabir perjalanan tubuhnya sebagai medium pelestarian budaya. Rianto menggambarkan perjuangannya membesarkan nama tari Lengger di panggung dunia tanpa dukungan sejak awal sampai kemudian menjadi populer.

Lebih jauh, Rianto menekankan bahwa Lengger bukan sekadar tarian, tetapi merupakan ekspresi spiritual dan ruang kontemplasi yang melekat dalam tubuh dan jiwa manusia.

Kuliah umum ini dimoderatori oleh Dr. phil. Lily Tjahjandari, M.Hum., CertDA, Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB) FIB UI. Dalam sambutannya, Lily menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen FIB UI dalam merawat kebudayaan, tidak hanya sebagai objek studi, tetapi sebagai pengalaman hidup bersama. FIB UI berkomitmen menjadikan kampus sebagai ruang dialog antara ilmu dan kebudayaan, antara teori dan praktik hidup.

Kerja sama antara PPKB FIB UI dan Komunitas Bakul Budaya menandai pentingnya pelestarian budaya berbasis komunitas. Sebagai bentuk apresiasi, acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada Rianto sebagai pengajar kuliah umum oleh Dr. phil. Lily Tjahjandari. Komunitas Bakul Budaya juga menganugerahkan Penghargaan Apresiasi Budaya kepada Rianto atas dedikasinya sebagai maestro dan pelestari tari Lengger Banyumasan. Penghargaan ini merupakan bagian dari program kerja Divisi Apresiasi Budaya Bakul Budaya.

Rianto pun menerima hadiah spesial berupa hoodie dengan desain khusus dari komunitas yang oleh Dr. Junaidi dijuluki “kantong Doraemon”, karena selalu melahirkan berbagai ide dan kegiatan kreatif dalam bidang seni dan budaya.

Dengan semangat yang dihidupkan melalui kuliah umum ini, FIB UI dan komunitas budaya berharap bahwa tradisi, seperti Lengger, akan terus menemukan relevansinya di tengah zaman. Tidak hanya sebagai warisan, tetapi sebagai gerakan hidup yang lahir dari tubuh, jiwa, dan kesadaran kolektif lintas generasi.

Related Posts