Tim Pengabdi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dari Program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI skema Penugasan melakukan pendampingan penyelengaraan Festival Kopi Lembah Colol 2023. Tim ini diketuai oleh Dr. Ari Prasetiyo, S.S., M.Si. dengan anggota Widhyasmaramurti, M.A. dan Dwi Kristianto, M.Kesos. memiliki beberapa tugas antara lain: membantu merumuskan konsep acara dan format kegiatan Festival Kopi Lembah Colol di Manggarai Timur, menyusun konsep branding kopi Manggarai Timur melalui Festival Kopi Lembah Colol, dan mendampingi penyelengaraan Festival Kopi Lembah Colol tahun 2023.
Penyelengaraan Festival Kopi Lembah Colol 2023 ini menjadi pembuka kerjasama antara UI dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur. Direktur DPPM UI, Dr. Agung Waluyo, S.Kp. M.Sc., menyampaikan bahwa UI berkewajiban untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan daerah sebagai solusi masalah nasional dan global melalui penguatan pengabdidan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam kerjanya, DPPM UI selama ini terus berupaya agar budaya dan potensi lokal dapat menjadi modal dalam pembangunan satu wilayah.
Dengan mengangkat tema Kopi Lembah Colol: Surganya Kopi Dunia, Pemerintah Daerah Manggarai Timur menyelenggarakan Festival Kopi Lembah Colol yang diharapkan dapat memperkenalkan Lembah Colol sebagai surga kopi dunia atau atau Colol Valley: the Paradise of Coffee in the world. Sebagai daerah pemekaran baru, Kabupaten Manggarai Timur terus berupaya membangun identitas sebagai upaya mengenalkan potensi yang dimiliki. Kabupaten Manggarai Timur merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Manggarai, tepatnya pada tanggal 17 Juli 2007 menjadi sebuah kabupaten baru di wilayah Provinsi NTT. Salah satu potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Manggarai Timur adalah kopi, khususnya kopi robusta. Salah satu sumber menyebutkan bahwa sejarah kopi di Mangarai Timur tidak lepas dari kolonialisme Belanda pada era 1908. Atas anjuran pemerintah kolonial dan dukungan Raja Manggarai Alexander Baroek, tahun 1920-an, kopi mulai dibudidayakan. Itulah mengapa, kopi robusta banyak disebut juga sebagai Kopi Tuang yang berasal dari kata ’tuan’. Hal ini karena komoditas itu dibawa tuan-tuan dari Belanda bersama para misionaris.
Semenjak itu budidaya kopi di wilayah Manggarai, khusunya Manggarai Timur, terus berkembang hingga saat ini. Dalam sejarahnya, tercatat salah satu puncak kejayaan kopi Manggarai adalah saat diperkenalkan ke dunia luar melalui seorang petani bernama Bernardus Otjong yang memenangi sayembara kebun kopi pada kala itu. Beliau mendapatkan penghargaan dari pemerintah kolonial Belanda pada 1937.
Gregorius M Finesso/Videlis Jemali (jelajahkopinusantara.id) menyampaikan bahwa Colol merupakan cikal bakal berkembangnya kopi di Manggarai. Dari daerah berketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut itu, kopi menyebar ke berbagai penjuru di wilayah NTT khususnya jenis robusta dan arabika. Kopi di Manggarai bercita pahit, sedikit asam, agak manis, bertekstur halus, memiliki rasa kental di mulut, dan beraroma harum.
Berdasarkan potensi tersebut maka Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur NTT melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berencana untuk menggelar Festival Kopi di Lembah Colol guna mempromosikan kembali kebesaran Kopi Colol sebagai kopi kualitas dunia ke skala global.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur, Rofinus Hibur Hijau, menyampaikan bahwa Kopi Colol merupakan cikal bakal penyebaran kopi Flores hingga saat ini. Bahkan, Kopi Colol sudah sangat terkenal di Eropa dan Amerika Serikat. Baginya, rasa Kopi Colol serta kawasan Colol yang sudah ditetapkan menjadi kawasan agrowisata di Manggarai Timur harus terus dipromosikan dalam berbagai event. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa upaya ini dapat mendorong para petani untuk terus menanam kopi, karena komoditas kopi merupakan salah satu pendapatan ekonomi masyarakat setempat, serta berpotensi untuk menggerakan perekonomian. Selain itu, dengan Festival Kopi Colol ini, tentunya membuka kesempatan kepada pelaku UMKM di wilayah tersebut untuk dapat mempromosikan dan memasarkan produk unggulan kepada pengunjung.
Rofinus Hibur Hijau menambahkan esensi terselenggaranya Festival Kopi Colol untuk memperkuat branding Kopi Colol sebagai surganya kopi untuk dunia. Sebagaimana sering dikampanyekan oleh Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, Festival Kopi Colol itu nanti akan menjadi entry point atau pintu masuk berbagai kekayaan budaya, kuliner, pemandangan alam dan juga sejarah yang berada di wilayah ini agar bisa dikenal luas oleh masyarakat dunia. Melalui pengembangan pariwisata, masyarakat Lembah Colol tidak hanya memperoleh penghasilan dari kopi saja, melainkan melalui usaha jasa pariwisata seperti menjadi pramuwisata, jasa homestay, serta pengelolaan obyek wisata alam seperti air terjun.
Selain itu, dirinya menuturkan bahwa festival ini dilaksanakan untuk menyatukan dua kekuatan, yaitu pertanian kopi dan pengembangan pariwisata. Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui Wakil Bupati Manggarai Timur, Siprianus Habur, telah melakukan koordinasi dengan pihak Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat/DPPM Universitas Indonesia guna ikut menjadi pendamping penyelengaraan Festival Kopi Lembah Colol di Kabupaten Manggarai Timur pada tahun 2023. Berdasarkan hal tersebut di atas, tim Pengmas UI skema Penugasan melakukan pendampingan penyelengaraan festival tersebut.
Agus Harum, S.Pd., Kabid Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur menyampaikan bahwa tujuan dari penyelengaraan Festival Kopi Lembah Colol ini adalah untuk memperkuat branding Lembah Colol sebagai penghasil kopi terbaik di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk mempromosikan potensi wisata alam dan budaya lokal Lembah Colol dan Manggarai Timur (kesenian, kuliner dan kerajinan). Oleh karena itu, penyelengaraan festival ini dapat menjadi jalan upaya meningkatkan nilai dan daya saing Kopi Colol di pasar domestik dan internasional, meningkatkan kunjungan wisatawan ke Lembah Colol dan sekitarnya, yang berujung pada tumbuhnya industri kreatif berbasis budaya dan potensi lokal yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.
Kegiatan yang akan diselengarakan pada tanggal 13-15 Juni 2023 akan menampilkan beberapa mata acara, antara lain: 1) Dialog dan Mai Inung Kopi dengan tema “Budaya kopi di Flores, terutama di Lembah Colol”, 2) wisata kebun kopi dengan judul acara Journey of A Cup of Coffee, 3) pertunjukkan seni budaya lokal di mana acara ini akan menyajikan berbagi kesenian daerah di Manggarai Timur, 4) pasar produk ekonomi kreatif lokal, dan 5) Lomba vlog, foto, story telling serta fashion show.
Dr. Arie Prsetiyo, M.Si. sebagai Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya FIB UI dan merupakan Ketua Tim menyatakan jika pendampingan pelaksanaan Festival Kopi Lembah Colol yg diadakan oleh Pemerintah Daerah Manggarai Timur, pada 13-15 Juni 2023, merupakan bentuk pengejawantahan amanah Tri Darma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat. Program Pengmas UI ini diharapkan dapat mendukung pengembangan Manggarai Timur sebagai destinasi eco-cultural tourism di mana Kopi, alam, dan budaya Manggarai Timur merupakan produk industri pariwisata yang sangat penting untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dwi Kristianto, M.Kesos. sebagai anggota tim Pengmas UI yang mendampingi masyarakat di Lembah Colol menyampaikan bahwa selain mata acara yang menarik dan langsung diselenggarakan di tengah perkebunan kopi rakyat, panitia akan mengemas acara festival ini dengan baik dengan menghadirkan tata panggung dan dekorasi yang bersifat kembali ke alam. Mata acara dan konsep dekorasi yang menyatu dengan alam dan menonjolkan budaya dan tradisi lokal diharapkan akan memberi warna yang berbeda dalam penyelengaraan festival ini, sehingga akan menjadi alasan kenapa wisatawan dan para pecinta kopi wajib hadir dalam festival ini.