Prodi Belanda Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) bekerja sama dengan Universiteit Leiden dan Taalunie menyelenggarakan Minisymposium Over Nederlands-Indië pada Senin (15/5) di Auditorium Gedung I FIB UI. Acara ini dihadiri oleh Dosen, Mahasiswa dan Alumni Prodi Belanda FIB UI.
Minisimposium yang diselenggarakan dalam bahasa Belanda ini menghadirkan pembicara yang membahas mengenai topik Hindia-Belanda, yaitu Prof. Rick Honings, PhD. cand., Nick Tomberge, dan Dr. Arthur Crucq dari Universiteit Leiden, Dr. Jaap Grave dari Vrije Universiteit Amsterdam dan R. Achmad Sunjayadi dari Prodi Belanda FIB UI.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan FIB UI Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum yang menyampaikan bahwa minisimposium dengan topik Hindia-Belanda ini sangat penting bagi mahasiswa terlebih karena dikaji dan disampaikan oleh akademisi dari Belanda dan Indonesia. Pembahasan dari sudut pandang yang beragam dapat membuka wawasan yang lebih luas.
Acara dilanjutkan dengan sesi presentasi dari Rick Honings dari Universiteit Leiden dengan judul Een woestijn van misère. Bas Veth, hater van Indië dan presentasi membahas mengenai Bas Veth, seorang Belanda yang datang ke Hindia Belanda untuk mencari penghidupan tetapi tidak bisa menikmati masa tinggalnya selama berada jauh dari negara asalnya.
Sesi berikutnya menampilkan Jaap Grave dari Vrije Universiteit Amsterdam dengan presentasinya Max Havelaar – over ‘den styl’ van een circusvoorstelling yang membahas mengenai gaya roman Max Havelaar yang dianalogikan seperti pertunjukan sirkus.
Pada sesi presentasi berikutnya dari Nick Tomberge dan Dr. Arthur Crucq dari Universiteit Leiden dengan judul ‘Ik heb geen ansichten gekocht omdat die de werkelijkheid totaal niet weer geven.’ Prentbriefkaarten en de westerse toeristische ervaring van Nederlands-Indië. ia membahas mengenai kartu pos dari masa ke masa.
Sebagai sesi penutup, R. Achmad Sunjayadi mempresentasikan materi berjudul ‘Ada Koerang!’: Toeristische beschrijving in Nederlands-Indie in cartoons en prenten yang berfokus pada kartun, poster, brosur, kartu pos.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung penuh antusiasme mahasiswa dan peserta. Dengan diselenggarakannya acara ini, diharapkan para peserta mendapat wawasan mengenai berbagai hal terkait Hindia Belanda.
Dekan FIB UI juga menuturkan bahwa Program Studi Belanda di FIB UI merupakan satu-satunya Program Studi Belanda di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Prodi Belanda telah lama bekerja sama dengan Leiden Dutch Studies dalam berbagai aspek. Tahun lalu, Program Studi Belanda dan Leiden Dutch Studies bersama-sama menyelenggarakan seminar tentang sastra kolonial. Sebagian besar dosen Program Studi Belanda di FIB UI belajar di Leiden Dutch Studies, bahkan beberapa dosen dari program studi lain di FIB UI juga merupakan lulusan dari Universiteit Leiden.