Peluncuran Buku dan Seminar 70 Tahun Guru Besar FIB UI Prof. Dr. Susanto Zuhdi

Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, melaksanakan acara peluncuran buku dan seminar pada Sabtu 13 Mei 2023 di FIB UI. Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati ulang tahun ke-70 Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum., Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sejarah FIB UI yang telah memasuki masa purnabakti.

Buku bertajuk Meniti Ombak Sejarah: Suntingan Kenangan Untuk Profesor Susanto Zuhdi merupakan bunga rampai karya para alumni, sejawat, dan kolega yang selama ini telah menjadi bagian dari masa bakti Prof. Dr. Susanto Zuhdi, yang telah mencapai 42 tahun sebagai pengajar di Departemen Sejarah FIB UI. Acara dihadiri oleh para tamu undangan, keluarga, kolega, alumni, hingga para mahasiswa, baik dari program sarjana maupun pascasarjana.

Beberapa pembicara diundang untuk memberikan telaahan mereka terhadap kajian-kajian yang telah dilakukan Profesor Susanto Zuhdi di bidang sejarah maritim, antara lain Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono dari Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Agus Mulyana dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan Prof. Dr. M.I. Djoko Marihandono dari Universitas Indonesia. Acara dimoderatori oleh Bapak Kasijanto Sastrodinomo, M.Hum., Dosen Purnabakti dari Program Studi Ilmu Sejarah FIB UI, yang juga merupakan penyelaras akhir dari naskah bunga rampai yang diluncurkan.

Acara peluncuran buku dan seminar dibuka oleh Wakil Dekan I FIB UI, Dr. Untung Yuwono, dan dilanjutkan dengan orasi khusus dari Profesor Susanto Zuhdi, dengan judul “Lawatan Sejarah Merajut Indonesia: Kilas Balik Perjalanan Seorang Sejarawan Pendidik”. Profesor Susanto Zuhdi memulai orasi tersebut dengan kenangan masa studinya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan Vrije Universiteit, serta pengalaman panjangnya sebagai Kepala Direktorat Sejarah Kemendikbud RI, bagian dari pengusulan Sultan Buton Himayatuddin (La Karambau) sebagai Pahlawan Nasional RI, dan bertugas di Kementerian Pertahanan RI. Profesor Susanto Zuhdi menutup orasinya dengan menyatakan bahwa sejarah berisi kearifan dan catatan masa lalu yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam menyusun masa depan, walaupun hingga saat ini sejarah masih dipandang sebagai masa lalu yang dihafalkan, dan belum terpakai sebagai media untuk memaknai masa kini.

Dengan demikian, perjalanan panjang Prof. Dr. Susanto Zuhdi dalam mengarungi lautan sejarah menjadi titik tolak bagi para sejarawan-sejarawan muda sebagai generasi penerus untuk terus berefleksi. Refleksi merupakan satu dari banyak cara agar sejarawan mampu menemukan relevansi antara apa yang pernah terjadi pada masa lalu, dengan apa yang dibutuhkan oleh umat manusia pada hari ini dan pada masa yang akan datang.

 

Related Posts