Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Lambert Grijns memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia pada Kamis (24/11) di Kampus FIB UI. Kuliah umum yang diselenggarakan di Hari Bahasa Belanda (De Nederlandse Taaldag) merupakan kuliah umum pembuka di Ambassadorial Lecture Series on Humanities (ALeSH) yang diinisiasi FIB UI dalam rangka Dies Natalis ke-83 yang jatuh pada bulan Desember mendatang. Selain Duta Besar dan rombongan staf kedutaan yang sebagian besarnya merupakan alumni Program Studi Belanda, turut hadir Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, Dekan FIB UI Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum., Direktur Erasmus Taalcentrum, Fons van Oosterhout, dan Direktur KITLV-Jakarta dan Perwakilan Universitas Leiden di Indonesia Marrik Bellen.
Lambert Grijns membawakan kuliah umum dalam Bahasa Belanda bertajuk “Nederland in Tijden van Crisis” yang memberikan paparan mengenai negeri Belanda di masa berbagai krisis, yaitu krisis energi akibat perang Ukraina, krisis tenaga kerja, krisis pendatang pencari suaka yang jumlahnya sangat besar, serta krisis perubahan iklim yang juga berimbas pada kebijakan terkait peternakan sapi yang mengakibatkan kemarahan petani. Khusus untuk para mahasiswa, Grijns menuturkan bahwa belajar bahasa asing itu harus bertemu para penutur jati. Kalaupun tidak bisa ke Belanda bisa belajar bahasa dengan membaca puisi, mendengarkan lagu, menonton berita, dll. Belajar tidak bisa terisolasi hanya dari dosen di kelas. Peserta kuliah umum yang didominasi mahasiswa, dosen dan alumni Program Studi Belanda sangat antusias dengan kehadiran dan paparan dari Duta Besar Kerajaan Belanda Selain Kuliah Umum dari Duta Besar, disajikan pula penampilan seni yang melibatkan para mahasiswa dengan bimbingan dosen Program Studi Belanda, dan juga musisi serta penyair Belanda.
Pada acara De Nederlandse Taaldag ini juga diluncurkan Buku Prosiding Kongres 50 Tahun Studi Belanda di Indonesia yang memuat artikel-artikel ilmiah hasil karya dosen Program Studi Belanda dan para peneliti bidang bahasa, sastra, budaya, dan sejarah Belanda dari berbagai negara dengan Ibu Dr. Lilie M. Roosman sebagai ketua tim editor sekaligus ketua panitia penyelenggara De Nederlandse Taaldag. Buku ini terbit dalam edisi dwibahasa, yaitu bahasa Belanda dan Indonesia, yang dapat diakses publik secara digital.
Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. rer.nat. Abdul Haris dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga untuk Program Studi Belanda yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara untuk program Sarjana. “Program Studi Belanda, sejak tahun 1970 telah menghasilkan lulusan yang meniti karir di berbagai bidang mulai dari Pendidikan, perbankan, media massa, politik, dan lain sebagainya di institusi pemerintahan maupun swasta,” Abdul Haris menambahkan dalam pidatonya “Kerja sama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia juga diharapkan dapat terus berlanjut dan bertumbuh di tahun- tahun mendatang”.
Dekan FIB UI Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum menyampaikan bahwa kuliah umum dari Duta Besar Kerajaan Belanda di De Nederlandse Taaldag merupakan awal yang baik untuk rangkaian Ambassadorial Lecture Series on Humanities (ALeSH) FIB UI. “Sebagai fakultas yang memiliki 11 program studi sarjana berbasis berbahasa asing, kami memiliki hubungan yang erat dengan berbagai negara di Kawasan Asia, Eropa, Amerika, Australia, juga Timur Tengah. Melalui ALeSH yang juga bertepatan dengan bulan Dies Natalis ke-83 FIB UI, kami berupaya untuk mempererat hubungan FIB UI dengan para Duta Besar negara sahabat untuk dapat memberikan topik-topik kuliah umum yang dapat membangkitkan semangat para mahasiswa selama masa studi dan menyongsong karir,” ALeSH akan menghadirkan para duta besar dari negara yang memiliki kemitraan dengan FIB UI, khususnya beberapa program studi berbasis bahasa asing di FIB UI, untuk menyampaikan kuliah umum bagi sivitas akademika FIB UI.