Pada hari Kamis, 3 November 2022 silam warga yang berada di Desa Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengadakan kegiatan Festival Komodo yang bertaraf internasional. Hal ini dilakukan oleh warga Desa Komodo untuk mempromosikan dan mengembangkan wilayah Kabupaten Manggarai Barat tepatnya Taman Nasional Komodo sebagai daerah wisata budaya. Daerah wisata budaya tersebut juga memiliki ratusan cerita rakyat yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat melalui tuturannya.
Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari hingga tanggal 5 November 2022. Universitas Indonesia melalui Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya turut berkontribusi dalam adanya kegiatan ini. Kontribusi tersebut telah dilakukan oleh Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dari tahap perencanaan hingga terlaksananya acara ini. Dalam hal ini, FIB UI membentuk tim demi menyukseskan kegiatan Festival Komodo. Tim tersebut terdiri dari Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum., Dr. Taufik Asmiyanto, M.Si., Dr. Hendra Kaprisma, S.Hum., Ibu Murni Widyastuti, M.Hum., dan Dwi Kristianto, S.Hut, M.Kesos.
Berbagai macam kegiatan juga telah dilakukan tim FIB UI bersama dengan warga Desa Komodo sekitar, seperti Etnic Parade, Maritim Culture, Bazar Kuliner dan Suvenir, serta Live Music. Kegiatan Etnic Parade dilakukan dengan memperkenalkan berbagai macam tradisi seni asal masyarakat Desa Komodo, seperti pencak silat, Tari Alugere, tradisi Kolo Kamba (tarian simbolik), dan permainan-permainan tradisional. Kemudian, Maritim Culture berisi kegiatan-kegiatan lomba, seperti lomba perahu katinting, perahu layar hingga lomba foto di bawah laut yang diambil dengan berenang. Tidak hanya itu, festival ini juga diramaikan dengan pasar rakyat agar wisatawan yang datang dapat menikmati aneka kuliner makanan khas daerah wilayah Desa Komodo.
Acara Festival Komodo yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut berlangsung dengan meriah. Hingga akhirnya, sampailah pada puncak acara yang ditutup dengan kegiatan Ritual Persembahan. Upacara ritual tersebut dilakukan dengan 2 cara, yaitu upacara yang ditujukan untuk satwa Komodo dan upacara yang ditujukan untuk masyarakat leluhur di Desa Komodo. Upacara ritual ini juga dilakukan oleh masyarakat setempat untuk mengucap rasa syukur kepada Allah SWT dan doa yang dipanjatkan agar mereka dapat selalu hidup berdampingan dengan satwa Komodo.
Melalui kegiatan ini, tim FIB UI mendapat pembekalan, seperti hal dalam menyambut dan memberikan pelayanan terbaik untuk para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo tersebut. Selain itu, mereka juga berharap bahwa kegiatan Festival Komodo ini dapat dilakukan di setiap tahunnya agar Pulau Komodo semakin terkenal, berkembang, dan dapat memberikan ilmu sosial kepada para pendatang. (FAR)