Cegah Penyebaran Covid-19 di Masjid Lewat Sosialisasi Konsep 5R oleh Tim Pengabdian Masyarakat UI

Tim Pengabdian Masyarakat UI Go Green (kolaborasi mahasiswa, dosen, dan DPPM UI) membuat gagasan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di masjid lewat sosialisasi konsep 5R dan pendistribusian perlengkapan kebersihan.

Menurut Niken Pramanik, Ketua Pengabdian Masyarakat UI Go Green, kegiatan ini seharusnya dilakukan di masjid di Depok. Namun, pandemi ini menyebabkan kegiatan tersebar di beberapa daerah, sesuai dengan daerah asal mahasiswa. Misalnya, Ridhwan Ahmad R. di Jakarta, Sriaji Bagus S. di Jawa Timur (Probolinggo), Rizkika Herliza A. A. di Palembang, dan Bq Ria April Riana di Lombok. Para mahasiswa yang tergabung dalam tim pengabdian masyarakat ini berasal dari program studi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, yaitu Prodi Indonesia, Prodi Perpustakaan, Prodi Arab, Prodi Jerman, Prodi Sejarah, Prodi Sejarah dan Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea.

Sosialiasi Konsep 5R

Sosialiasi konsep 5R, melalui dua webinar interaktif via Zoom meeting bertajuk Gema Webinar. Webinar pertama (3/10) bertemakan “Manifestasi dan Adaptasi Diri Menghadapi Covid-19 dalam Perspektif Agama, Kebersihan, dan Kesehatan.” Webinar tersebut menghadirkan Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, Aang Hudaya, S.Pt, Ustaz Kasif Heer, dan Ustaz Ahmad Alhabsyi.

Prof. Ari menyebut Covid-19 sebagai “Great Imitator” yang harus terus diwaspadai. “Pandemi global Covid-19 adalah musibah, menyikapi musibah adalah sabar dan munculkan kesetiakawanan,” tuturnya.

Bapak Aang Hudaya memaparkan penerapan konsep kebersihan 5R yang diadaptasi dari 5S dan dapat diterapkan di masjid, yaitu ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. “Kaitannya di tempat ibadah, saya kira ini sangat sederhana konsepnya. Hanya saja perlu konsistensi dan keistiqomahan, baik dari pengelola masjidnya, jemaah masjidnya, atau siapa pun yang datang ke masjid,” tuturnya.

Ustaz Kasif Heer mengajak Ustaz Ahmad Alhabsyi sebagai seseorang yang pernah mengidap langsung Covid-19 dan telah sembuh total. “Orang beriman itu dianjurkan menghadapi apa pun harus dengan ketenangan, apalagi yang namanya wabah. Nah, kalau tidak salah ada teori yang indah, Ibnu Sina ya, al wahmu nisbuddaar. Jadi, kegelisahan, ketidaktenangan, kepanikan itu justru mendatangkan separuh dari penyakit,” tutur Ustaz Alhabsyi.

Pada webinar yang kedua (13/12), tim pengabdian masyarakat UI menyasar khusus para takmir dan jemaah di masjid sasaran. Bapak Aang Hudaya, S.Pt. kembali diundang untuk membawakan materi “Penerapan Konsep 5R sebagai Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Masjid.” Sebagai trainer dan konsultan konsep 5R, biasanya Bapak Aang mengimplementasikannya melalui 7 tahapan, yaitu pelatihan, pembentukan tim 5R, standardisasi, sosialisasi, implementasi, monitoring, dan peninjauan standar. “Sebelum dan sesudah pandemi Covid-19, masjid pun sudah mengalami masalah kebersihan dan kerapian, di antaranya adalah fasilitas yang kotor dan bau, sampah, sandal jemaah yang tidak tertata, fasilitas yang tidak memadai, dan lain sebagainya,” tuturnya.

Melalui konsep 5R, ringkas dan resik salah duanya, dipilah barang inventarisasi masjid yang diperlukan, ragu-ragu, atau tidak diperlukan dan ditentukan standar ataupun jadwal kegiatan kebersihan.

Pendistribusian Perlengkapan Kebersihan

Tim pengabdian masyarakat UI juga mendistribusikan masker dan perlengkapan kebersihan kepada masjid sasaran, seperti masker, cairan pembersih lantai, kamper, pengharum ruangan, cairan pembersih kerak toilet, disinfektan, sabun cair isi ulang, dan cairan pembersih kaca.

Pendistribusian (11/12) dilakukan di enam masjid perwakilan masing-masing wilayah, yaitu dua masjid di Jakarta, dua masjid di Probolinggo, satu masjid di Lombok, dan satu masjid di Palembang. Bapak Totok, takmir masjid An Nur, berkata, “Terima kasih ya atas pengetahuannya. Bisa langsung kerja bakti, deh, sama para jemaah bersih-bersih mesjid.”

Harapannya, sosialisasi konsep 5R dan pendistribusian perlengkapan kebersihan, masyarakat ini dapat lebih mematuhi protokol kesehatan, menerapkan konsep 5R dengan efektif, dan menggiatkan kegiatan pembersihan masjid.

Related Posts