Dosen dan Mahasiswa FIB UI Susun Buku Belajar Bahasa Inggris bagi Anak di Kampung Binaan

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), melalui tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Sisilia Setiawati Halimi, Ph.D. menginisasi penyusunan dua buku ajar Bahasa Inggris bagi anak tingkat dasar. Bahasa Inggris dilihat sebagai kunci penting kesuksesan anak-anak di masa depan. Gagasan penerbitan buku muncul akibat kegiatan pendampingan belajar bahasa Inggris di Kampung Papanggo yang harus ditunda pelaksanaannya akibat pandemi Covid-19 sehingga pengabdi memiliki waktu lebih banyak untuk dapat fokus menyusun buku yang sesuai untuk anak-anak di lokasi binaan. Pembuatan buku ini merupakan kolaborasi ketua, anggota pengabdi dan para mahasiswa, yaitu Chysanti Arumsari, M.A, Rafi Ronny, Nabila N. Amunty, Amanda Rafiqah, Iman Yusuf, Kayla Jovieka, M.I. Fadhil, M. Devanda, Tashia Tamara, Erika D.P. Fridadixa, dan Vania Carrissaputri. Buku yang ditulis menyasar pengajaran bahasa Inggris tingkat dasar yang kurang lebih setara dengan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah tingkat SD sampai dengan kelas lima. Hal ini didasari oleh fakta di lapangan bahwa tidak semua anak-anak di Kampung bersekolah dan mendapatkan pelajaran bahasa Inggris formal.

Buku berjudul “Learning English with Thea and Tommy” ini spesial karena pertama, dibuat tematis dengan topik-topik pembahasan yang dekat dengan anak-anak, misalnya “what are you doing?”, “what time is it?” dan “parts of face & body and giving instructions”. Buku ini dibagi menjadi 2 seri yaitu seri A dan seri B dan dibuat berurutan sesuai tingkat kesulitannya. Tokoh utama di dalam buku adalah seorang anak perempuan bernama Thea dan seorang anak laki-laki bernama Tommy. Kedua karakter tersebutlah yang menjadi karakter kunci di dalam buku. Dengan metode ini, para penulis meyakini anak-anak akan merasa lebih nyaman dan gembira ketika belajar karena juga diajak ‘berkawan’ dengan Thea dan Tommy.

Selain itu, materi yang diajarkan juga diseleksi untuk lebih banyak dipraktekkan. “Kami ingin anak-anak di Kampung Papanggo dapat mempraktikkan percakapan-percakapan di buku sehingga apa yang dipelajari bisa menjadi skill yang berharga.” terang Sisilia S. Halimi. Ph.D. sebagai ketua pengabdi. Selain itu terdapat juga keterampilan membaca, menulis dan mendengarkan. Materi di dalam buku juga dibuat penuh dengan gambar berwarna dan juga aktivitas pendukung seperti nyanyian dan aktivitas mewarnai. Dengan demikian, belajar bahasa Inggris menjadi lebih menyenangkan untuk anak-anak.

Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FIB UI, Shuri Mariasih Gietty, Ph.D., secara terpisah menuturkan, “Penerbitan buku ajar bahasa Inggris ini merupakan salah satu perwujudan dari resiliensi budaya dalam krisis global. Ibu Sisilia dan tim pengabdi berinovasi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan dengan demikian dapat memberikan kontribusi terus menerus untuk menyebarluaskan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dalam hal ini pembinaan anak-anak dengan akses pendidikan yang terbatas.”

Sisilia menambahkan bahwa kini timnya tengah dalam tahapan penerbitan untuk distribusi bahan ajar bahasa Inggris untuk anak-anak di kawasan marjinal dan diproyeksikan akan siap digunakan dan dibagikan tanpa dipungut biaya tambahan. Selain itu, kelanjutan program yang berupa pembinaan langsung di masyarakat melalui pendampingan belajar bahasa Inggris bersama relawan muda di Kampung Papanggo yang sempat ditunda pelaksanaannya karena pandemi Covid-19, sedang diatur kembali. Tim FIB UI berharap nantinya masyarakat setempat dapat ikut berpartisipasi melanjutkan tradisi belajar yang akan dibangun oleh para relawan muda. Selain itu, bahan ajar yang dikembangkan dapat digunakan untuk pelaksanaan program serupa secara mandiri oleh warga setempat maupun masyarakat luas. Dengan demikian, bahan ajar dapat dipakai secara berkelanjutan bahkan dengan partisipan dari populasi yang lebih luas.

Related Posts