Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Senin (13/07/2020) meluluskan seorang Doktor yaitu Zaqiatul Mardiah dengan disertasi berjudul “Jejaring Semantik ‘ala dan ‘fawqa Dalam Bahasa Arab Kajian Linguistik Kognitif”. Sidang terbuka dilaksanakan secara daring dipimpin oleh Prof. Dr. Agus Aris Munandar, dihadiri oleh Prof. Dr. Muhadjir (Promotor), Abdul Muta’ali, M.A., M.I.P., Ph.D. (Kopromotor), Totok Suhardijanto, Ph.D. (Ketua tim penguji), Prof. Dr. H. Tadjuddin Nur, M.Hum. (Anggota penguji), Dr. F.X. Rahyono (Anggota penguji), dan Prof. Dr. Setiawati Darmojuwono (Anggota penguji), Mohammad Umar Muslim, Ph.D. (Anggota penguji).
Disertasi ini menelaah semantik spasial dua leksem BA yang berasal dari dua kategori yang berbeda, yaitu preposisi ‘ala dan nomina spasial fawqa. Kajian semantik spasial kedua leksem itu memanfaatkan ancangan semantik kognitif. ‘ala dapat dipadankan dengan on dalam bahasa Inggris, sedangkan fawqa sejajar dengan over atau above (Wright, 1979; Haywood and Nahmad, 1982). Dengan sumber data dari corpus.kacst.edu.sa dan model polisemi berprinsip dari Tyler dan Evans (2003), serta konfigurasi dari Ferrando dan Gosser (2011), kajian ini menemukan makna primer ‘ala dan fawqa yaitu yang menyatakan makna lebih tinggi dari atau posisi di atas. Perbedaan kedua leksem tersebut terletak pada ada atau tidaknya kontak pada salah satu sisi permukaan entitas yang berelasi. Data dari korpus juga memperlihatkan kecenderungan jumlah
makna perluasan ‘ala lebih banyak dibanding makna perluasan fawqa. Selain itu, makna perluasan ‘ala lebih banyak menunjukkan hubungan yang erat antara verba atau nomina derivatifnya dengan ‘ala, sedangkan makna perluasan fawqa tidak menunjukkan hal yang sama. Temuan tentang makna primer dan makna perluasan masing-masing ‘ala dan fawqa disajikan dalam bentuk jejaring semantis. Jejaring semantis itu menggambarkan relasi polisemis antara makna-makna perluasan dengan makna primernya. Sebagai dua leksem yang bersinonim, fawqa dapat menggantikan ‘ala pada situasi tertentu, dan begitu pula sebaliknya.
Sdr Zaqiatul Mardiah mendapat nilai Cum Laude serta menjadi doktor ke-351 di FIB UI dan doktor ke-4 Program Studi Linguistik FIB UI yang lulus pada tahun 2020.