Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Selasa (08/01/2020) meluluskan seorang Doktor yaitu Diding Fahrudin dengan disertasi berjudul “Telaah Interlanguage Pragmatics Terhadap Penyajian Tuturan Perintah Keagamaan dalam Teks Public Speaking di Lembaga Pesantren”. Sidang terbuka dilaksanakan di Auditorium Gedung IV, dipimpin oleh Prof. Dr. Susanto Zuhdi dihadiri oleh Dr. F.X. Rahyono (Promotor), Totok Suhardijanto, Ph.D. (Ketua tim penguji), Prof. Dr. Setiawati Darmojuwono (Anggota penguji), Dr. Untung Yuwono (Anggota penguji), dan Dr. Sonya Puspasari Suganda (Anggota penguji). Disertasi ini menelaah teks pidato para santri yang dipengaruhi rancangan, prosedur, ungkapan-ungkapan tradisi pesantren yang diintegrasikan ke dalam pengajaran Bahasa Inggris untuk tujuan Public Speaking keragaman tuturan pragmatik antarbahasa (interlanguage pragmatic) dan penyajian struktur argumen yang dipakai para santri untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan, amar ma’ruf nahi mungkar.
[Best_Wordpress_Gallery id=”249″ gal_title=”Promosi Doktor Linguistik Sdr. Diding Fahrudin”]
Pemelajaran bahasa asing, dalam hal ini bahasa Inggris, di extending/ expanding circles dipengaruhi oleh latar belakang pemelajar dan pembelajar. Metode campuran dalam penelitian ini (kualitatif dan kuantitatif) dengan enam teks pidato yang ditelaah secara pragmatik ditelaah untuk menemukan fakta-fakta. Pertama, dalam melaksanakan kegiatan public speaking, para santri dipengaruhi oleh rancangan dan prosedur pemelajarannya yang bertentangan dengan tujuan pembelajarannya. Pertentangan ini menyebabkan para santri kesulitan dalam mempersiapkan teks pidato mereka. Temuan kedua adalah para santri menggunakan tuturan dan fitur-fitur pragmatik yang mereka sukai. Temuan ketiga adalah para santri telah menyajikan struktur argument Toulmin secara terbatas. Argumen-argumen didukung oleh aspek-aspek argumen yang tidak mencukupi, yang mencakup klaim, data, pembenaran, modalitas, penolakan dan dukungan. Keterbatasan penggunaan aspek-aspek tersebut menyebabkan argumen-argumen yang mereka sajikan lemah; sementara, dalam wacana dakwah argumen yang kuat sudah tentu dibutuhkan untuk menyajikan perintah-perintah keislaman agar para hadirin tertarik untuk mengikuti nilai-nilai tersebut.
Sdr. Diding Fahrudin mendapat nilai yang sangat memuaskan serta menjadi doktor ke-344 di FIB UI dan doktor ke-2 Program Studi Linguistik FIB UI yang lulus pada tahun 2020.
