Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (Prodi Korea FIB UI) menyelenggarakan kuliah umum (Public Lecture Class) bersama Lee Kang Hyun, Vice President PT. Samsung Electronics Indonesia pada Selasa, 30 Juli 2019. Kuliah umum yang mengusung topik “Cultural Characteristics of Korean Companies: Samsung Success Story” ini bertempat di Auditorium Gedung IV FIB UI. Lee Kang Hyun, selain sebagai Vice President di PT Samsung, juga memiliki jabatan lain di antaranya: Vice President of GABEL (Gabungan Pengusaha Elektronik); Vice President of APSI (Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia); dan ia merupakan salah satu ekspatriat Korea yang berkarier sudah sangat lama di Indonesia, lebih dari 20 tahun. Ini dapat dilihat dalam presentasinya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sangat lancar. Selain belajar bahasa Indonesia secara otodidak, menurut penuturannya, ia pernah belajar bahasa Indonesia di LBI UI, sebelum berkarier di PT Samsung.
Acara ini dihadiri oleh segenap dosen dan mahasiswa, khususnya dari Prodi Korea FIB UI. Manajer SDM FIB UI memberikan kata sambutan di awal acara, yang mengatakan bahwa kuliah umum yang disampaikan oleh Lee Kang Hyun, Vice President PT. Samsung Electronics Indonesia ini mempunyai arti penting bagi mahasiswa Prodi Korea karena bisa mendengar secara langsung tentang kesuksesan Korea dari pelaku bisnisnya.
Dalam sesi paparan, bertindak sebagai moderator adalah Zaini, MA, pengajar pada Prodi Korea FIB UI dan juga pengampu mata kuliah Budaya Perusahaan Korea. Dalam kuliah umum tersebut, Lee Kang Hyun memaparkan hubungan perdagangan antara Korea Selatan dan Indonesia, yang menurutnya Indonesia merupakan mitra dagang Korea Selatan terpenting, ini dapat dilihat dari makin dikenalnya produk-produk Korea di Indonesia, seperti produk elektronik, otomotif dan telepon seluler (smartphone). Lee Kang Hyun juga dalam pemaparannya menyampaikan informasi bahwa saat ini terdapat sekitar 2000 perusahaan Korea di Indonesia yang mempekerjakan tenaga kerja lokal Indonesia sekitar 800.000 pekerja. Perusahaan-perusahaan Korea beroperasi antara lain di Bekasi, Cikarang, Karawang, yang bergerak dalam 22 bidang industri.
Hal penting lainnya yang disampaikan dalam kuliah umum yang berlangsung lebih dari satu jam ini adalah budaya perusahaan Korea, terutama budaya kerjanya. Menurutnya sebelum berkarier di perusahaan Korea, seseorang harus memahami budaya kerja Korea yang sangat khas. Bagi siapa saja yang ingin berkarier di perusahaan Korea pemahaman terhadap budayanya sangat penting. Perusahaan-perusahaan Korea yang beroperasi di luar Korea, umumnya mereka tetap membawa budaya dan nila-nilai Korea, sehingga dengan memahami budaya Korea ini seseorang bisa beradaptasi di perusahaan Korea, nilai-nilai itu antara lain dapat dilihat dalam memberi salam dengan membungkukkan badan dan juga sebutan-sebutan untuk jabatan yang tanpa menyebutkan nama antara bawahan dan atasannya, misalnya cukup memanggil dengan sebutan direktur, wakil direktur dsb. Hal lain terkait budaya yang perlu diketahui juga adalah masyarakat Korea meskipun sudah berkarakteristik negara maju, namun negara itu masih memegang kuat nilai-nilai budaya tradisionalnya, penghormatan terhadap mereka yang lebih tua memperlihatkan hubungan subordinat, atasan-bawahan. Terkait dengan pekerjaan di suatu perusahaan, orang Korea umumnya sangat loyal bekerja di satu perusahaan selamanya. Kesetiaan mereka bekerja di suatu perusahaan terkadang melampaui kesetiaannya terhadap keluarga. Nilai-nilai budaya kerja lainnya yang terdapat di dalam perusahaan Korea seperti rasa tanggung jawab, bekerja secara total, bekerja cepat, ketelitian, memperhatikan moralitas dan bekerja secara multitasking. Nilai-nilai inilah yang menurut Lee Kang Hyun, yang menyebabkan Korea bisa bangkit dari negara terbelakang menjadi negara industri maju yang dikenal akan produk-produknya dalam berbagai bidang yang sangat berkualitas.
Terkait perusahaan Samsung, Vice President yang mengatakan sangat mencintai Indonesia ini, menjelaskan bahwa Samsung seperti perusahaan-perusahaan besar Korea lainnya yang biasa disebut Chaebol diawali dari perusahaan yang memproduksi kebutuhan rumah tangga, seperti elektronik berupa radio tape dan televisi dalam berbagai bentuk hingga manghasilkan teknologi canggih seperti microchip untuk industri komputer dan smartphone. Keberhasilan perusahaan Samsung menjadi perusahaan terdepan Korea karena selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produk-produknya. Di tahap awal perkembangan produk elektronik Samsung banyak meniru dari negara-negara lain yang sudah lama bergerak dalam industri sejenis, tapi sekarang produk-produk Samsung sudah melampaui produk negara-negara maju lainnya.
Setalah presentasi dan berbicara panjang-lebar tentang keberhasilan Samsung, kemudian para peserta diberi kesempatan untuk mengajukan sejumlah pertanyaan dalam sesi tanya-jawab. Acara kuliah umum ditutup dengan pertukaran cenderamata dan foto bersama.