Pada Selasa (5/3) Kantin Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) diresmikan dengan nama Kantin Budaya oleh Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., bersama dengan Dekan FIB UI, Dr. Adrianus Laurens Gerung Waworuntu, S.S., M.A. melalui prosesi pengguntingan pita. Kantin Budaya pertama kali diresmikan di tahun 2002 oleh Dekan Fakultas Sastra UI, Dr. Abdullah Dahana. Kantin mengalami renovasi dan diresmikan kembali di tahun 2010 oleh Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Prof. Dr. Bambang Wibawarta, M.A. Peresmian kali ini dilakukan setelah proses renovasi kantin berlangsung, yang membawa perubahan baru. utamanya untuk meningkatkan kenyamanan pedagang dan pengguna kantin, juga memenuhi persyaratan K3L. Selain Rektor, para pimpinan di lingkungan Universitas Indonesia juga ikut hadir di dalam acara peresmian. Dalam acara ini, Rektor UI dan Dekan FIB UI menyampaikan pidato, menandatangani plakat peresmian kantin, dan juga memotong tumpeng. Seluruh tamu undangan juga diajak untuk berkeliling langsung untuk melihat tenant di Kantin Budaya, dan dipersilakan untuk memilih makanan di Kantin Budaya untuk santap siang bersama.
Kantin budaya merupakan kantin dengan inovasi yang berbeda dari kantin lain yang ada di UI. Pembukaan setelah renovasi (soft opening) dilakukan pada tanggal 20 Januari 2019. Kantin Budaya berupaya menjadi lebih baik lagi dari sisi fisik maupun pelayanan. Untuk renovasi fisik (gedung) telah dilakukan inovasi yaitu menggunakan atap yang berfungsi untuk menyerap panas. Atap tersebut juga memiliki fungsi estetika. Kantin Budaya memiliki kapasitas ±250 orang yang sudah termasuk untuk ruang dosen dan karyawan. Tenant yang berdagang di Kantin Budaya sebanyak 25 tenant, yang sebagian besar merupakan pedagang yang telah berjualan sebelum renovasi dilakukan. Untuk penempatan masing-masing tenant sudah disediakan dapur yang terpisah dari tempat penyajian makanan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan higienitas. Selain itu para pedagang dihimbau untuk tidak mengolah makanan mentah di dapur yang bertujuan untuk meminimalisir limbah yang ada di dapur. Di bagian lobby kantin juga terdapat mural yang membuat suasana kantin menjadi lebih berwarna dan ceria, karya Bernhard Suryaningrat. Di area duduk mahasiswa, tema mural adalah “Karapan Sapi”, sementara di area dosen dan karyawan, mural bertemakan “Rama dan Sinta”. Selain mural, instalasi foto juga menghiasi area kantin. Dua foto yang dihadiahkan kepada FIB UI merupakan karya Danny Tumbelaka.
Penyelia Kantin Budaya, Dian Putri Lestari menjelaskan, dalam bentuk pelayanan, semua pedagang diwajibkan untuk memakai celemek dan sarung tangan saat operasional dan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas makanan. Kemudian, mahasiswa juga dikenalkan dengan self-service yaitu pengembalian alat makan dan minum yang sudah dipakai ke troli-troli yang sudah disediakan. Lalu troli tersebut dikumpulkan di tempat pencucian piring yang sudah tersedia oleh petugas kantin.
Jam operasional kantin budaya berbeda dengan sebelumnya yaitu untuk hari Senin-Jumat buka dari pukul 07.00-18.30 dan hari Sabtu pukul 08.00-14.30. Dikarenakan kantin budaya saat ini sudah tertutup, tidak bisa sembarang orang bisa masuk diluar jam operasional demi kenyamanan dan kemanan pengguna kantin. Untuk media apresiasi dari mahasiswa, kantin budaya juga menyediakan mading yang digunakan untuk sarana berbagi informasi dan saran kepada manajemen kantin.
Untuk kedepannya Kantin Budaya juga akan memasang LCD TV yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengunjung kantin. Dikarenakan saat ini tidak diperbolehkan lagi adanya kegiatan musik di dalam kantin maka untuk penggantinya yaitu adanya musik yang berasal dari pengeras suara di sekeliling kantin yang dimonitor oleh pengelola kantin. Sistem pembayaran cashless juga akan dikembangkan.
Mari beramai-ramai makan di Kantin Budaya!
https://www.facebook.com/info.fibui/photos/pcb.960648787659028/960640050993235/?type=3&theater
https://youtu.be/blatQZ0QAJc?t=4