id
id

Promosi Doktor Ilmu Sejarah Abd. Rahman Hamid

Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Jumat (18/1/2019) meluluskan seorang Doktor yaitu Abd. Rahman Hamid dengan disertasi berjudul “Jaringan Maritim Mandar: Studi tentang Pelabuhan ‘kembar’ Pambauwang dan Majene di Selat Makassar 1990-1980”. Sidang terbuka dilaksanakan di Auditorium Gedung IV, dipimpin oleh Dr. Adrianus Laurens Gerung Waworuntu, S.S., M.A., dan dihadiri oleh Prof. Dr. Susanto Zuhdi (Promotor), Dr. Yuda Benharry Tangkillisan (Kopromotor), Agus Setiawan, Ph. D. (Ketua tim penguji), Dr. Endang Susilowati (Anggota penguji), Prof. Dr. Peter Brian Ramsay Carey (Anggota penguji), Dr. Linda Sunarti (Anggota penguji), dan Dr. Didik Pradjoko (Anggota penguji).

Disertasi ini membahas tentang jaringan maritim Mandar dari pelabuhan “kembar” Pambauwang dan Majene di Selat Makassar. Terdapat tiga pertanyaan penelitian. Pertama, pola jaringan seperti apa yang terbentuk dari pelabuhan kembar pada periode 1900-1940; kedua, bagaimana fungsi pelabuhan kembar di tengah perubahan politik 1940-1951; ketiga, bagaimana posisi pelabuhan kembar dalam masa penuh gejolak dan kelangsungan jaringan maritim Mandar 1952-1980. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, studi ini menggunakan kategori pelabuhan dari Leoung Sau Heng (1990) dan Susanto Zuhdi (1999). Berbagai sumber yang digunakan berupa sumber lokal (Lontara Mandar), arsip, surat kabar, dan sejarah lisan. Ini adalah penelitian sejarah dengan pendekatan struktural dari Fernand Braudel (1972) yang dikembangkan Adrian B. Lapian (1986) dan R.Z. Leirissa (1990).

Penelitian ini menghasilkan empat karakteristik jaringan maritim: pertama, keberadaan pelabuhan kembar yang saling mengisi dan bersaing; kedua, jangkauan pelayaran meliputi hampir seluruh perairan Nusantara, bahkan sampai Singapura, Malaysia, dan Filipina; ketiga, pola pelayaran yang terbentuk berupa pelayaran pantai, pelayaran selat, pelayaran lintas selat, dan pelayaran lintas laut; dan keempat, pola usaha yang dikembangkan terdiri atas pelayaran-perdagangan dan pelayaran. Karakteristik tersebut dijumpai dalam tiga fase sejarah: masa kejayaan (1900-1940), masa bertahan (1941-1951), dan masa kemerosotan (1952-1980). Eksistensi dan karakter jaringan maritim Mandar ditentukan oleh keberfungsian pelabuhan kembar di Selat Makassar.

Related Posts