Promosi Doktor Ilmu Sejarah Sdr. Siswantari

Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Rabu (16/1/2019) meluluskan seorang Doktor yaitu Siswantari dengan disertasi berjudul “Perhimpoenan Kaoem Betawi 1923-1942: Betawi dan Keindonesiaan”. Sidang terbuka dilaksanakan di Auditorium Gedung IV, dipimpin oleh Dr. Adrianus Laurens Gerung Waworuntu, S.S., M.A., dan dihadiri oleh Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M. Hum. (Promotor), Prof. Dr. Peter Brian Ramsay Carey (Kopromotor), Dr. Abdurrakhman (Ketua tim penguji), Prof. Dr. Helius Sjamsuddin (Anggota penguji), Dr. Mohammad Iskandar (Anggota penguji), Yon Machmudi Ph. D. (Anggota penguji), dan Dr. Didik Pradjoko (Anggota penguji).

Disertasi ini membahas tentang strategi-strategi Perhimpoenan Kaoem Betawi pada masa kepemimpinan M. Masserie dan Abdul Manaf, dalam meningkatkan kesejahteraan Kaoem Betawi dan keindonesiaan. Perhimpoenan Kaoem Betawi merupakan organisasi pertama yang dibentuk oleh orang Betawi yang diakui sebagai badan hukum pada tahun 1923. Perhimpoenan ini mengalami perkembangan dari organisasi yang bersifat lokal menjadi organisasi yang mengedepankan keindonesiaan. Pembentukan Perhimpoenan tidak lepas dari adanya mitos “masa kesuburan” orang Betawi yang membuat Orang Betawi bergerak untuk mencapai kembali kejayaan tersebut, ditambah lagi dengan adanya kemunduran orang Betawi akibat berkurangnya tanah pekarangan, membuat orang Betawi bergerak untuk mencapai kemajuannya dengan mendirikan Perhimpoenan Kaoem Betawi. Metodologi yang digunakan dalam disertasi ini adalah narativisme. Narativisme merupakan metodologi dalam filsafaat sejarah yang digunakan untuk merekonstruksi masa silam.

Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa lewat peranan M. Masserie dan Abdul Manaf, Perhimpoenan Kaoem Betawi telah menumbuhkan solidaritas Betawi untuk memajukan Kaoem Betawi dan keindonesiaan. Berbagai strategi dilakukan untuk kemajuan Masyarakat Betawi dan keindonesiaan, diantaranya melalui Surat Kabar, Pendidikan, Gemeenteraad Batavia, dan menjalin kerjasama dengan gerakan organisasi pergerakan lainnya.

Sdr. Siswantari mendapat nilai sangat memuaskan serta menjadi doktor ke-328 di FIB UI dan doktor ke-1 Program Studi Ilmu Sejarah FIB UI yang lulus pada tahun 2019.

 

Related Posts