Departemen Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Senin (14/1/2019) meluluskan seorang Doktor yaitu Zarmahenia Muhatta dengan disertasi berjudul “Kajian Toponimi Terhadap Bandar-bandar di Jalur Rempah Pantai Utara Pulau Jawa Pada Abad ke-15 sampai ke-19”. Sidang terbuka dilaksanakan di Auditorium Gedung IV, dipimpin oleh Prof. Dr. Susanto Zuhdi, dan dihadiri oleh Prof. Dr. Multamia Retno Mayekti Tawangsih Lauder (Promotor), Dr. Ninny Susanti Tejowasono (Kopromotor), Dr. Lilie Suratminto (Kopromotor), Dr. F.X. Rahyono (Ketua tim penguji), Prof. Dr. phil. M. Julita Setiawati Darmojuwono (Anggota penguji), Prof. Dr. Cece Sobarna (Anggota penguji), dan Totok Suhardijanto, Ph.D. (Anggota penguji).
Disertasi ini merupakan studi transdisiplin melalui analisis semantik, semiotik, dan toponimi untuk mengeksplorasi toponimi tujuh kota bandar di Jalur Rempah Pantai Utara Pulau Jawa yang terkenal pada abad ke-15 sampai ke-19, yaitu Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Jepara, Tuban, Gresik, dan Surabaya dari sudut pandang linguistik dan arkeologi. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data berdasarkan studi literatur atas sumber tertulis filologi, arkeologi-sejarah, sejarah, dan geografi. Toponim merupakan data rekaman yang memperlihatkan kaitan hasil kajian toponimi dengan representasi budaya yang diperlihatkan melalui kajian mengenai peran nama tempat dalam kebudayaan sezaman dan pemaknaannya dalam sejarah yang melatarbelakangi bandar pelabuhan kuno pesisir pantai Utara Jawa.
Berdasarkan hasil analisis ketujuh toponim bandar, ditemukan bahwa secara etimologis ketujuh toponim yang diteliti memiliki akar kata yang berasal dari bahasa Sansekerta, Jawa Kuno, Jawa, dan Sunda. Temuan lain yang didapat adalah rekaman toponim ketujuh bandar dalam ortografis Cina, Portugis, dan Belanda. Dengan mempelajari budaya masyarakat pada masa lalu yang menyatukan Nusantara di masa kejayaan jalur rempah sebagai jalur perdagangan internasional, diharapkan kelak dapat memperkuat identitas bangsa Indonesia kembali sebagai poros maritime dunia.
Sdr. Zarmahenia Muhatta mendapat nilai sangat memuaskan serta menjadi doktor ke-325 di FIB UI dan doktor ke-4 Program Studi Ilmu Linguistik FIB UI yang lulus pada tahun 2019.
