Studi Klub Sejarah Universitas Indonesia (SKS UI) dan Iluni Sejarah UI menyelenggarakan Diskusi Publik: Sejarah Menghadapi Era Digital pada 16 Oktober 2018, bertempat di Auditorium Gedung IV FIB UI. Acara ini juga dihadiri Ketua Iluni Sejarah UI, Patria Ginting.
Diskusi ini mendatangkan beberapa narasumber antara lain News Producer Kompas TV, Meta Nurjan, Sejarawan Publik Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya FIB UI, Kresno Brahmantyo, Kepala Kebijakan Publik Twitter Indonesia, Agung Yudha, dan Gilang Sukmahavi dari LM Brand Strategist.
Menurut pembahasan diskusi tersebut, jejak peradaban kuno dunia ribuan tahun lalu bisa diketahui berdasarkan hasil penelusuran dan penelitian melalui medium prasasti, lembar lontar, hingga piramida. Begitu pun di Indonesia. Bangsa Indonesia dapat mempelajari rekam jejak tokoh-tokoh, seperti Kartini dan Soe Hok Gie lewat catatan harian yang ditulis di buku. Sumber digital pada masa mendatang akan menjadi tren bagi para sejarawan. Oleh karena itu, para pengguna media sosial saat ini disarankan untuk mempublikasikan segala hal yang baik, karena itu akan menjadi sumber sejarah pada masa mendatang. Media sosial memberikan ruang kepada penggunanya untuk memanfaatkan fitur-fitur yang ditawarkan. Setiap media sosial, memiliki platform dan fungsi yang berbeda.
SKS UI merupakan himpunan mahasiswa program studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Kegiatan ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan dalam rangka 40 tahun SKS UI dan satu tahun kepengurusan Iluni Sejarah UI yang berlangsung dari 28 September – 10 November 2018. Agenda yang akan datang adalah diskusi publik: Soekarno di Mata Peter Kasenda, yang akan diselenggarakan pada Rabu, 24 Oktober 2018 di Auditorium Gedung IX FIB UI.