Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menyelenggarakan Olimpiade Sejarah Nasional pada 28 – 30 Agustus 2018 di Kampus FIB UI Depok. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Dekan FIB UI, Dr. Adrianus Laurens Gerung Waworuntu, M.A., dan juga diisi sambutan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Dr. Hilmar Farid.
Olimpiade Sejarah Nasional ini mengusung tema “Nilai-nilai Keindonesiaan untuk Memperkuat Karakter Bangsa”. Dalam upaya menguatkan kesadaran sejarah (melek sejarah), menghadirkan pembelajaran sejarah yang kreatif dan interaktif serta menumbuhkan daya kritis dan kompetitif generasi muda bangsa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, mengagas kegiatan Olimpiade Sejarah Nasional. Olimpiade Sejarah Nasional adalah festival yang mempertandingkan wawasan dan kreativitas siswa-siswi SMA/SMK/MA sederajat dalam bidang kesejarahan untuk memperkuat karakter bangsa. Olimpiade sejarah merupakan forum bagi siswa-siswi dalam mempraktikkan sejarah (history in practice). Kegiatan ini memberikan ruang bagi siswa dalam memproduksi imajinasi, kreativitas dan argumentasi, serta panggung bagi siswa untuk berbicara dan mengaplikasikan pengetahuan sejarah yang di dapat selama belajar di sekolah.
Olimpiade Sejarah Nasional 2018 diikuti oleh 288 siswa-siswi, 32 guru pendamping dari 32 sekolah yang berasal dari wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), 26 dewan juri yang merupakan dosen Program Studi Ilmu Sejarah FIB UI dan mahasiswa S2 dan S3 Jurusan Ilmu Sejarah FIB UI, 160 siswa pendukung (supporter) masing-masing sekolah dan 56 undangan dari instansi terkait.
Dalam Olimpiade Sejarah Nasional ini dipertandingkan 5 (lima) cabang lomba, yakni lomba cerdas cermat sejarah, lomba debat sejarah, lomba tutur sejarah, lomba poster sejarah dan lomba komik sejarah. Melalui lomba cerdas cermat sejarah siswa dan siswi dituntut untuk secara cerdas dan cermat dalam memahami berbagai persoalan sejarah nasional. Lomba debat sejarah mendorong siswa mampu mengungkapkan ide dan gagasan terkait wawasan kesejarahan yang reflektif bagi persoalan masa kini dan