Program Studi Sastra Perancis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menyelenggarakan kuliah terbuka “Portuguese Day” dalam rangka memperingati hari internasional bahasa dan kebudayaan Portugis (setiap 5 Mei) pada hari Senin (7/5/2018) di Ruang 1203, Gedung I FIB UI, Kampus UI Depok. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa tamu dari representasi negara yang tergabung dalam Community of Portuguese Language Countries (CPLP) atau Komunitas Negara Pengguna Bahasa Portugis diantaranya adalah Rui Fernando Sucena do Carmo (Duta Besar Portugal), Alberto XP Carlos (Duta Besar Timor Leste), Clara Sengo (Mozambik), dan Hugo Lorenzetti (Brazil) serta diramaikan oleh para mahasiswa FIB UI yang mengikuti kelas bahasa Portugis.
Tidak ada galeri yang dipilih atau galeri itu dihapus.
Acara dipandu oleh Dr. Magda Barbeita (pengajar utama bahasa Portugis di FIB UI) dan secara resmi dibuka dengan sambutan dari Dekan FIB UI, Dr. Adrianus L.G. Waworuntu, M.A. Beliau menyatakan bahwa acara ini berupaya untuk menguatkan hubungan antara Indonesia dan Negara Lusophone (Negara Pengguna Bahasa Portugis) dalam bidang budaya. Selain itu, Beliau juga menekankan kepada mahasiswa yang hadir bahwa bahasa merupakan salah satu elemen utama pemersatu berbagai daerah dan etnis yang berbeda-beda.
Pada acara inti, para tamu representatif mendapat kesempatan untuk menyampaikan paparannya tentang kebudayaan dan bahasa Portugis. Alberto XP Carlos (Duta Besar Timor Leste) secara singkat menceritakan bagaimana sejarah hubungan Indonesia dan Timor Leste dari penggunaan bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Portugis) dan menyatakan bahwa Indonesia dengan Timor Leste merupakan saudara dekat yang mengerti satu sama lain.
Sedangkan Representasi dari Mozambik, Clara Sengo menyampaikan pentingnya untuk mengetahui kebudayaan dari negara lain dan mengajak kepada mahasiswa yang hadir untuk mau mempromosikan dan mengadaptasi bahasa portugis. Pengguna bahasa Portugis di dunia mencapai sekitar 7% dan tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui dan dapat berbicara bahasa Portugis, sehingga hal ini dapat membuka peluang karir profesional.
Pembacara ketiga, Rui Fernando Sucena do Carmo (Duta Besar Portugal) menceritakan sejarah singkat tentang Portugis yang merupakan negara kontinen pertama di dunia dan juga merupakan salah satu pioner dalam penjelajahan samudera (Maritime Expansion) bersama Spanyol. Peran Portugis bagi dunia internasional sejak masa penjelajahan samudera adalah sebagai negara pencetus arus globalisasi. Beliau menyatakan bahwa laut merupakan komponen penting dalam sejarah Portugis dan merupakan elemen penghubung semua kontinen di negara Portugis. Dari segi budaya, laut ternyata memiliki gambaran tersendiri dalam literatur-literatur lama portugis. Laut pada waktu itu digambarkan sebagai tempat sumber tantangan (adventure) dan diasosiasikan sebagai ekspresi tangisan yang menggambarkan perpisahan yang terjadi antara keluarga dengan para pelaut/petualang Portugis. Pada akhir kesempatan, Beliau menghimbau untuk selalu memperhatikan kelestarian ekosistem laut yang saat ini terancam oleh berbagai tindakan yang mengganggu seperti pembuangan sampah (polutan laut) dan kegiatan illegal fishing.
Sebelum acara ditutup, para hadirin dengan antusias mendengarkan hiburan dan paparan menarik tentang musik dan tarian Brazil yang disampaikan oleh Hugo Lorenzetti (Brazil). Beliau memperlihatkan beberapa contoh kebudayaan Brazil dalam hal ini adalah musik yang sudah mulai secara luas diadopsi pada berbagai genre musik di dunia internasional termasuk di Indonesia. Rangkaian acara “Portuguese Day” diakhiri dengan melakukan santap bersama makanan khas Portugis dan diskusi terbuka antara mahasiswa dengan tamu representatif.