id
id

Promosi Doktor Linguistik Sonya Puspasari Suganda


Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Rabu (20/07/2016) kembali meluluskan seorang Doktor yaitu Sonya Puspasari Suganda dengan disertasi berjudul “Cara Pandang Masyarakat Jerman terhadap Kematian: Analisis Wacana Kritis Teks Berita Duka Cita Berbahasa Jerman”. Sidang terbuka dilaksanakan di R. 4101, dipimpin oleh Prof. Dr. Susanto Zuhdi, dan dihadiri oleh Prof. Dr. Setiawati Darmojuwono (promotor), Dr. Marco Peter Stahlhut (kopromotor), dan para penguji di antaranya Dr. F.X. Rahyono (ketua tim), Prof. Dr. Endang Koenmariati, M. Pd, Dr. Lilie Suratminto, Dr. Afdol Tharik Wastono, dan Dr. Untung Yuwono.

Disertasinya membahas cara pandang masyarakat Jerman terhadap kematian, yang diverbalisasikan dalam teks berita duka cita. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan tentang tema kematian, yang oleh kebanyakan orang sulit diterima sebagai kenyataan empiris, dan perubahan dalam hal peristilahan, yaitu bergesernya istilah “Todesanzeige” ‘iklan kematian’ menjadi “Traueranzeige” ‘iklan kesedihan’. Sesuai dengan maknanya, dalam Todesanzeige fokus penyusunan teks terletak pada fenomena kematian, sedangkan dalam Traueranzeige aspek emosi, yaitu duka, juga ditonjolkan dalam teks.

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah teks berita duka cita berbahasa Jerman, yang terbit di negara Republik Federal Jerman dalam kurun waktu antara tahun 2012 sampai dengan 2014. Data diperoleh baik dari surat kabar cetak maupun daring. Data yang terkumpul dibagi atas tiga perspektif, yaitu perspektif keluarga, perspektif teman/kolega, dan perspektif diri sendiri. Diasumsikan bahwa teks berita duka cita merupakan pencerminan cara pandang suatu masyarakat terhadap kematian, termasuk masyarakat Jerman.

Hakikat penelitian ini adalah analisis teks, yang bertujuan mengungkap kematian dari sudut pandang masyarakat Jerman pembuat teks berita duka cita. Penelitian ini adalah penelitian semiotik budaya, yang dikaji melalui ancangan analisis wacana kritis. Kerangka analisis utama yang digunakan bersumber dari Fairclough (1995), yang diperkuat oleh telaah budaya dari teks dari Fix (2011).

Meskipun dikatakan bahwa teks berita duka cita adalah salah satu jenis teks yang sangat terikat pada konvensi, temuan yang diperoleh dari analisis deskriptif teks menunjukkan adanya variasi dan preferensi individual. Salah satu preferensi individual ini secara kuantitatif dibuktikan melalui jumlah superstruktur teks yang berbeda-beda. Hasil penelitian ini mencatat superstruktur yang ditemukan dalam teks-teks yang diteliti berkisar antara delapan sampai dua superstruktur. Bentuk kalimat yang mendominasi adalah bentuk kalimat berita. Unsur semiotis nonverbal juga memiliki peran penting dalam teks. Jenis tanda yang paling banyak muncul dalam teks adalah ikon.

Secara interpretatif terlihat bahwa dalam teks bahwa ada dua arah penyampaian. Melalui teks, pembuat teks ingin menciptakan interaksi dengan orang yang meninggal dunia, dan dengan pihak pembaca teks. Interaksi pembuat teks dengan orang yang meninggal dunia dinyatakan melalui kalimat-kalimat yang menggunakan kata sapaan orang kedua tunggal. Interaksi pembuat teks dengan pembaca teks diwujudkan dalam fokus berita yang mengabarkan kematian, ritual terkait kematian, dan bentuk bela sungkawa yang diharapkan atau tidak diharapkan.

 

 

Related Posts