Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional atau Women’s International Day yang jatuh setiap 8 Maret, Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (ILUNI FIB UI) menyelenggarakan seminar bertajuk “Menggali dan Mengasah Kepemimpinan Perempuan di Era Globalisasi yang Kompetitif”, 15 Maret 2016, pukul 07.30 – 12.00 WIB, di Auditorium Gedung I (1103), Kampus FIB UI Depok. Seminar ini menghadirkan pembicara dari beragam disiplin ilmu dan latar belakang profesi yang beragam. Mulai dari tokoh ilmu kepribadian, pengusaha, praktisi penyiaran, penulis, hingga pengusaha, yaitu Mien R. Uno (Pendiri Yayasan Mien R. Uno dan Presiden Direktur Sekolah Duta Bangsa), Helvy Tiana Rosa (penulis), Rahma Landy (presenter berita SCTV), Velly Kristanti (pengusaha, pemilik Burger Klenger), dan Anne Patricia (praktisi penyiaran).
Dalam sambutannya, Dekan FIB UI, Dr. Adrianus L. G. Waworuntu, M. A., menyampaikan bahwa globalisasi merupakan kondisi di mana manusia di berbagai belahan dunia dapat terhubung satu sama lain pada saat itu juga atau secara real time berkat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Berbagai hal maupun kejadian di suatu belahan dunia akan berpengaruh secara cepat di belahan dunia lain. Inilah zaman di mana batas geografis antarnegara tidak dapat menghalangi kegiatan dan interaksi manusia secara fisik. Inilah masa di mana ruang-ruang sosial tidak lagi terpetakan secara utuh dalam jarak, batas, dan wilayah teritorial. Manusia tidak lagi bersaing dengan individu-individu yang berada di dalam lingkup wilayah di mana dia tinggal, akan tetapi dengan individu-individu yang ada di belahan dunia lain.
Sebagai konsekuensinya, kompetisi semakin ketat di berbagai bidang. Pertanyaannya kemudian bukanlah apakah kita siap menghadapi era globalisasi yang kompetitif ini, karena kita—suka atau tidak suka, siap atau tidak siap—memang telah berada di dalamnya, dan harus menghadapinya.
Akan tetapi, pertanyaannya lebih kepada: apa yang harus dilakukan untuk menghadapi masa yang semakin kompetitif ini? Dan dalam konteks peringatan Hari Perempuan Internasional, secara spesifik kita bertanya bagaimana perempuan mempersiapkan diri untuk menghadapi ketatnya kompetisi global?
Pada kesempatan yang sama, Ketua ILUNI FIB UI, Ratu Febriana menyampaikan bahwa di Indonesia sendiri, secara kasat mata kaum perempuan menunjukkan peningkatan dalam hal peran dalam berbagai bidang kehidupan. Akan tetapi, jika ditelusuri lebih jauh, peran perempuan di Indonesia masih memerlukan perkembangan lebih jauh.
Selain itu, kita menyadari pula bahwa rendahnya tingkat pengetahuan dan ketrampilan serta peluang yang tidak sama dengan kaum laki-laki masih merupakan isu fundamental yang dihadapai kaum perempuan di negeri ini. Kondisi kaum perempuan di Tanah Air ini terasa memprihatinkan, apalagi bila dihadapkan pada ketatnya kompetisi di era globalisasi saat ini.
Keprihatinan kita semakin bertambah jika melihat lebih lanjut keadaan kaum perempuan di Tanah Air yang masih mengalami kekerasan verbal dan fisik, serta peluang yang tidak setara bagi kaum perempuan untuk berkiprah di berbagai bidang.
Disadari atau tidak, segenap komponen masyarakat bersama pemerintah harus berperan aktif dalam memberdayakan segenap potensi dalam memperkuat sumber daya manusia yang dapat bersaing dengan warga dunia lainnya. Bertolak dari keprihatinan inilah, maka Divisi Kewirausahaan dan Pengembangan Karis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia atau Iluni FIB UI terpanggil untuk melakukan kerja dan kontribusi nyata kepada almamater dan masyarakat untuk memecahkan solusi kurangnya kualitas SDM Indonesia untuk bersaing di tingkat regional maupun global, salah satunya dalam bentuk seminar yang diselenggarakan kali ini dengan harapan dapat membekali, memotivasi dan menginspirasi para peserta, mayoritas mahasiswi FIB, yang hadir agar memiliki pemahaman konteks persaingan global, percaya diri dalam menghadapi persaingan dan bahkan siap memimpin Indonesia dalam konstelasi persaingan dunia.
