Seminar Nasional Arkeologi: Relasi, Kontroversi, dan Proyeksi

IMG-20151118-WA0013
Dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) ke-75 diselenggarakan Seminar Nasional Arkeologi: Relasi, Kontroversi, dan Proyeksi. Arkeologi telah berkembang sedemikian rupa terutama karena interaksinya dengan berbagai ilmu, berbagai sektor kehidupan, dan masa kini. Berbicara arkeologi dewasa ini bukan hanya kemasalaluan tetapi juga kekinian bahkan jati diri bangsa dan kesejahteraan rakyat.

12 pembicara akan mengisi seminar yang diselenggarakan di FIB UI pada hari Jumat, 20 November 2015 pukul 13.30-18.00. Seminar terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Penyelenggara seminar juga bekerja sama dengan Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI).

Prof. Dr. Noerhadi Magetsari bicara mengenai Tantangan Arkeologi ke Depan. Proyeksi Arkeologi dibahas mantan Dekan Fakultas Sastra UI tersebut. Prof. Dr. Agus Aris Munandar membahas Topeng Logam Gua Made di Jawa Timur. Riset topeng ini akan membuka tabir apakah budaya logam Indonesia berasal dari Dongson, Vietnam? Dr. Ir. Sri Harjanto bicara analisis laboratorium metalurgi dan mineralogi artefak logam Goa Made yang masih kontroversi terkait kronologi.

Dr. Irmawati M. Johan bicara mengenai Consuming Archaeology. Arkeologi kini dapat diserap oleh berbagai kalangan dengan pendekatan dan caranya masing-masing. Dr. L.G. Saraswati Dewi bicara mengenai relasi arkeologi dan filsafat terutama pemikiran Michel Foucault. Sonya Puspasari S., Yudi Bachrioktora, Dias Rifanza, dan Ghilman Assilmi membahas kajian awal Arkeologi Maritim dalam menelusuri naskah kuno terkait Kapal Karam Flor de la Mar.

Amelia Day membahas Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan UNESCO World Heritage. Ivan Chen membahas manfaat teknologi multimedia (augmented reality dan virtual reality) untuk arkeologi. Seminar ditutup dengan pemutaran video karya Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) mengenai Situs Gunung Padang yang fenomenal.

Related Posts