Promosi Doktor Bidang Susastra Suma Riella Rusdiarti

IMG_9331

Suma Riella Rusdiarti (Staf Pengajar Program Studi Prancis) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), berhasil meraih gelar Doktor Bidang Ilmu Susastra, setelah mempertahankan disertasinya dengan judul “Kaidah, Makna Das Unheimliche, dan Konstruksi Nilai Kajian Genre Atas Empat Film Horor Rumah Angker Indonesia,” di hadapan sidang terbuka yang digelar pada Selasa (07/07/2015) di R.4101, Kampus FIB UI, Depok. Bertindak sebagai Protomor adalah Prof. Dr. Apsanti Djokosujatno dan Kopromotor Prof. Melani Budianta, Ph.D, dengan tim penguji di antaranya Dr. Fauzan Muslim, Manneke Budiman, Ph.D., Dr. Polit Sc. Henny Saptatia D.N., Dr. Wagiono Sunarto, dan Tommy Christomy, Ph.D.

Dalam disertasinya, Dr. Suma Riella Rusdiarti berusaha mengungkap kaidah genre dan makna das Unheimliche terhadap 4 film horor yang bertemakan rumah angker (haunted house), yaitu Rumah Pondok Indah, Pocong 2, Hantu Rumah Ampera, dan Rumah Kentang. Tak dapat dipungkiri, sebagian kalangan di Indonesia menganggap genre film horor berkualitas rendah dan cenderung komersil, seperti juga dialami film-film horor di negara lain. Horor sebagai genre sering dianggap sebagai film kelas dua, namun sesungguhnya, kajian terhadap film horor khususnya horor kontemporer sangat menarik dilakukan. Kajian terhadap film horor khususnya yang bertemakan rumah angker dapat membongkar budaya kekerasan di dalam rumah sebagai ranah domestik, rumah sebagai mikrokosmos dalam konteks negara dan masyarakat. Di dalamnya ada kontradiksi yang bisa dieksploitasi, seperti ruang privat dan ruang publik, antara individu dan kelompok, antara anggota keluarga dan orang asing, antara rasa aman dan ancaman, dan sebagainya. Dalam disertasi ini, konsep psikoanalisis das Unheimliche Sigmund Freud digunakan untuk mengungkapkan berbagai ketakutan mendalam keluarga dan masyarakat perkotaan, serta kondisi ketidakpastian dalam berbagai lapisan. Menggunakan metode kajian sinema dengan pendekatan genre terhadap keempat film ini memperlihatkan model alur perpindahan sebagai struktur naratif dan dominasi tokoh-tokoh dunia supranatural.

Related Posts