Promosi Doktor Jenny Sista Siregar

Jenny Sista Siregar meraih gelar Doktor dalam bidang Sejarah setelah berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “ Perkembangan Mode Busana Pengantin Dalam Upacara Perkawinan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat 1977-1988,” pada sidang terbuka yang digelar Kamis (2/07/2015) di R.4101 Kampus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Bertindak sebagai Promotor adalah Prof. Dr. Susanto Zuhdi, dan Kopromotor Prof. Dr. Edi Sedyawati.

Dalam disertasinya, Jenny Sista Siregar memaparkan perkembangan mode yang ada dalam upacara perkawinan Kraton Yogyakarta di masa Hamengkubuwana VII (1877-1921), Hamengkubuwana VIII (1921-1939), dan Hamengkubuwana IX (1940-1988). Terdapat dua jenis rias pengantin di Kraton Yogyakarta, yaitu Paes Ageng dan Jangan Menir, yang masing-masing memiliki persamaan, tapi juga perbedaan di beberapa hal seperti cara dan bentuk pemakaian busana. Perkembangan mode dan riasan khas upacara perkawinan adat Yogyakarta, menurut Jenny, didasari oleh pemikiran masyarakat sebagai komunitasnya, dan perubahan tersebut dapat dilihat dari bentuk, warna, motif, tekstur, dan penambahan material sebagai unsur sebuah kostum atau nilai-nilai yang melandasi pemakaian kostum pada masa kekuasaan Hamengkubuwana VII hingga Hamengkubuwana IX. Perubahan politik dan gaya kepemimpinan masing-masing Sultan sebagai pimpinan tertinggi di Kraton Yogyakarta, sangat berpengaruh pada budaya yang ada di Kraton Yogyakarta, khususnya upacara perkawinan. Upacara perkawinan khas Kraton Yogyakarta, saat ini, tidak lagi hanya dipraktekkan di kalangan terbatas keluarga Kraton saja, tapi juga meluas hingga masyarakat umum.

Dengan keberhasilan jenny Sista Siregar meraih gelar Doktor Bidang Sejarah, menjadikannya sebagai Doktor ke-13 yang berhasil lulus dari FIB UI, dan sekaligus merupakan Doktor ke-3 Bidang Sejarah sepanjang tahun 2015.

Related Posts