Keragaman sumber data yang ditemukan pada situs-situs arkeologi membutuhkan penanganan mulai dari pendokumentasian, analisis hingga penafsiran data. Tahapan awal yaitu pendokumentasian atau perekaman data menjadi hal penting yang pertama kali harus dilakukan agar informasi yang menyertai temuan-temuan tersebut tidak hilang. Namun, seringkali kegiatan perekaman data ini luput karena tidak semua aktivitas arkeologi yang dilakukan berkaitan dengan kegiatan penelitian. Perekaman data yang dilakukan juga sebagian besar masih bersifat manual, baik dari segi pencatatan maupun penyimpanan informasinya.
Aplikasi Sistem Pangkalan Data untuk artefak tembikar dan keramik yang ditemukan di Kawasan Percandian Muarajambi ini merupakan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh pengabdi masyarakat dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi dan didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia. Tim pengabdi masyarakat terdiri gabungan ilmu arkeologi dan teknik informatika. Pengabdi utama adalah Ingrid H.E. Pojoh, M.Si., dibantu oleh Dian Sulistyowati, M.Hum., Rizky Fardhyan, M. Si., dan Dicky Caesario Wibowo (mahasiswa Program Studi Arkeologi) berperan sebagai penyedia informasi data arkeologi, dan Arie Nugraha, M. TI., yang berperan untuk merancang aplikasi sistem pangkalan data berbasis online.
Foto 1. Halaman utama pangkalan data
Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan tahap identifikasi terhadap temuan-temuan artefak tembikar dan keramik yang ditemukan di Kawasan Percandian Muarajambi. Selain itu, pangkalan data ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk tahap analisis lebih lanjut terhadap artefak tembikar dan keramik yang telah didokumentasikan. Sistem pangkalan data berbasis daring ini ditujukan untuk para arkeolog, peneliti, staf museum, dan masyarakat yang tertarik dengan artefak tembikar dan keramik yang ditemukan di Kawasan Percandian Muarajambi. Khusus bagi mahasiswa arkeologi, aplikasi pangkalan data ini dapat meningkatkan kompetensi utama mereka dalam mengidentifikasi dan menganalisis sumber data arkeologi.
Foto 2. Suasana pengisian data di BPCB Jambi
Koleksi dijital pangkalan data ini meliputi temuan-temuan artefak tembikar dan keramik yang berada di BPCB Jambi. Temuan-temuan tersebut ada yang berupa pecahan dan ada pula yang utuh, dengan berbagai macam bentuk serta ornamen. Koleksi dijital ini juga dilengkapi ukuran dan foto temuan dengan menggunakan skala.
Aplikasi pangkalan data berbasis daring ini telah diujicobakan kepada mahasiswa program studi arkeologi FIB UI dan staf registrasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi untuk mengetahui kendala-kendala yang ditemui dalam proses pengisian data ke dalam format pangkalan data. Program ini diharapkan dapat dikembangkan oleh berbagai pihak yang membutuhkan setelah disesuaikan dengan karakteristik temuan arkeologi yang berada di daerahnya masing-masing.
Foto 3. Uji coba oleh mahasiswa arkeologi FIB UI
Tim Pengabdian Masyarakat
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia