Kuliah Umum dan Workshop Pengajaran Bahasa di Korea Utara

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Univeristas Indonesia (FIB UI), Selasa, 17 Maret 2014 menerima kunjungan tim pengajar  Kim IL University, Korea Utara. Delegasi diterima langsung oleh Dekan FIB UI Dr. Andrianus Waworuntu, M.A. Selain membicarakan kemungkinan kerjasama antara kedua belah pihak, salah satu anggota tim pengajar Kim Il University berkesempatan menyampaikan materi Kuliah Umum dan Workshop tentang perbedaan bahasa antara Korea Utara dan Korea Selatan. Bertempat di Auditorium Gedung X FIB UI, disampaikan bahwa Korea Utara dan Korea Selatan sejatinya merupakan dua negara yang berbahasa sama. Akan tetapi, sejak terpisah menjadi dua negara berbeda, muncul beberapa perbedaan di antara kedua bahasa ini. Hal itu terutama terjadi sejak adanya Aturan Ejaan Bahasa Joesoen yang dibuat oleh Korea Utara pada tahun 1954. Perbedaan ini misalnya terlihat dari penamaan huruf, sistem penulisan kata serapan dari Hanja (Aksara Cina), sistem jeda antara kata, dsb. Kata atau istilah yang digunakan untuk menyebut sesutau yang sama juga tampak adanya beberapa perbedaan. Terakhir, yang paling mudah untuk dikenali adalah dalam hal intonasi. Korea Selatan mengikuti intonasi orang Seoul, sementara Korea Utara mengikuti intonasi Pyongyang.

Sementara itu dalam Workshop tentang pengajaran bahasa, para peserta diajak untuk mengetahui metode pengajaran bahasa yang digunakan di Korea Utara, baik itu bahasa Joesoen sebagai bahasa pertama maupun bahasa Joesoen untuk penutur asing. Selain itu, para peserta juga diperkenalkan dengan materi buku rujukan yang dibuat sebagai standar pengajaran bahasa di Korea Utara.

Related Posts