Departemen Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) tahun 2015 ini, kembali menggelar sidang promosi Doktor untuk Bidang Ilmu Susastra. Rabu (21/01/2015), bertempat di Auditorium 1103, kampus FIB UI Depok, Dr. Dhita Hapsarani (Pengajar Program Studi Inggris FIB UI) berhasil mempertahankan Disertasinya berjudul “Perempuan Dalam Politik Amerika: Representasi Hillary Rodham Clinton dalam Living History, A Woman in Charge, dan Her Way”, dalam sidang terbuka yang dipimpin Dekan FIB UI Dr. Adrianus L.G. Waworuntu, M.A. Dalam sidang yang dihadiri oleh Promotor Prof. Melani Budianta, Ph.D., Kopromotor Tommy Christommy, Ph.d, dan tim penguji yaitu Manneke Budiman, Ph.D., Dr. Ida Rochani Adi, Retno S. Mamoto, Ph.D, Dr. Yuda B. Tangkilisan, dan Mina Elfira, M.A., Ph.D., Dhita berhasil meraih Yudisium Sangat Memuaskan.
Dalam disertasinya, Dr. Dhita Hapsarani membahas tentang Hillary Rodham Clinton ketika memutuskan untuk menjadi presiden, salah satu tantangan terbesarnya adalah mengatasi representasi-representasi negatif tentang dirinya yang beredar di berbagai media di Amerika. Salah satu cara yang ditempuhnya adalah dengan membangun representasi yang baru sebagai seorang tokoh politik perempuan yang berpotensi menjadi pemimpin politik melalui penulisan autobiografinya, Living History (2003). Namun setahun menjelang pemilu 2008, dua biografi tentang Hillary diterbitkan, A Woman in Charge, dan Her Way. Kedua teks ini banyak mengacu dan melakukan reinterpretasi terhadap Living History. Dengan memakai analisis framing berperspektif retorika, penelitian ini membandingkan bagaimana Hillary merepresentasikan dirinya dan bagaimana ia direpresentasikan untuk menyingkap bagaimana posisi kandidat presiden perempuan dalam tatanan politik Amerika yang bias gender. Analisis framing dilakukan dengan menganalisis diksi, mitos, stereotip gender dan ikatan ganda yang dipergunakan dalam teks. Dari pembingkaian-pembingkaian yang terkumpul ditentukan pola pembingkaian, hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika membangun representasi dirinya dalam autobiografi, kandidat presiden perempuan harus memperhitungkan dan bernegosiasi dengan beberapa aspek, yaitu konvensi penulisan autobiografi yang bergender karena pola-pola representasi dalam autobiografi bersifat maskulin dan jebakan-jebakan ikatan ganda (double binds). Penelitian terhadap representasi Hillary dalam kedua biografi memperlihatkan bahwa bingkai stereotip gender, bingkai standar ganda, bingkai pencitraan dan bingkai karakter negatif dipakai dalam mengisahkan kehidupan Hillary. Dengan pembingkaian ini keduanya membangun representasi negatif tentang subyek dan menyimpulkannya belum layak dipilih sebagai presiden karena memiliki karakter dan kepribadian negatif. Terlepas dari persoalan-persoalan yang memberatkan Hillary, penggunaan stereotip gender, standar ganda, ikatan ganda dalam strategi resistensi terhadap pencalonannya sebagai presiden memperlihatkan bahwa ketidaksetaraan gender masih kuat beroperasi dan masih harus disiasati oleh kandidat presiden perempuan.
Dengan keberhasilannya ini, Dr. Dhita Hapsarani menjadi Doktor ke-4 FIB UI dan merupakan Doktor yang ke-4 bidang studi Ilmu Susastra yang lulus pada tahun 2015 ini.