Lembaga Kajian Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (LKI FIB UI) bekerja sama dengan Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) dalam kegiatan rutin Seri Ceramah Kajian Indonesia menyelenggarakan ceramah wayang dengan tema “Wayang dan Pembentukan Karakter Bangsa” pada Rabu, 27 Agustus 2014, pukul 09.00—12.00, di ruang 1103, gedung I FIB UI. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Manneke Budiman, Ph.D, mewakili Dekan FIB UI, dan dihadiri oleh Ketua Pembina Senawangi Drs. H. Solichin dan Ketua Umum Senawangi, Drs. Suparmin Sunjoyo dan Ketua LKI Dr. Untung Yuwono. Pembicara utama pada acara ini adalah Sri Teddy Rusdy, S.H., M.Hum. Selain menjabat sebagai Ketua DPH Senawangi, ia juga sedang menyelesaikan penulisan disertasinya tentang wayang di Program Studi Filsafat UGM dengan fokus penelitian pada Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Bertindak sebagai penanggap dalam diskusi ini adalah Darmoko, S.S., M.Hum. dari Program Studi Jawa FIB UI dan yang juga sedang merintis studi S3 di Program Doktor Ilmu Sastra FIB UI dengan fokus penelitian tentang wayang pula. Adapun moderator acara ini adalah Dr. Selu Margaretha Kushendrawati, S.S., M.Hum., dari Program Studi Filsafat FIB UI, yang memiliki perhatian khusus pada budaya Jawa, khususnya wayang.
Hingga saat ini wayang merupakan media yang efektif dan komunikatif untuk menyampaikan pesan dan nilai-nilai filosofis hidup bagi masyarakat.Karakter tokoh-tokoh wayang hadir dan merepresentasikan karakter dan sifat-sifat manusia, sehingga menjadi model atau simbolisme hidup manusia. Nilai filosofis dalam cerita dengan karakter-karakter yang ada menjadi inti yang memberi kekuatan sebuah pertunjukan wayang.Oleh karena itu,wayang tidak sekadar tontonan, namun dapat menjadi teladan dan tuntunan untuk memahami kompleksitas kehidupan. Sebagai salah satu kearifan lokal Nusantara, wayang pantas menjadi salah satu sumber budaya yang berfungsi membentuk karakter bangsa.
