id
id

Ceramah Budaya “Fenomena Rangda dan Pemaknaannya: Kajian Hermenutika Ricouer dalam Teks Klasik Calon Arang dan Novel Janda dari Jirah”

IMG_7324Tradisi budaya Bali mengakui berbagai macam mitos. Salah satu mitos yang paling penting adalah Rangda. Masyarakat Bali mengetahui mitos tentang sosok Rangda sebagai wanita yang menakutkan dan memiliki karakter negatif. Mitos ini dipuja dan dihormati oleh masyarakat Bali. Mitos ini tak lepas dari pemahaman salah satu teks klasik yaitu Calon Arang. Ini adalah kisah yang mengambil latar belakang sejarah Kerajaan Kediri pada abad ke-11. Cok Sawitri, seorang penulis terkenal dari Bali menulis novel Janda Bahasa Dari Jirah menampilkan gambar yang berbeda dari sosok Rangda. Rangda memiliki karakter yang positif, sangat berbeda dengan sosok Rangda seperti tertulis dalam tradisi budaya yang telah dipraktekkan selama berabad-abad. Dalam novel ini, Cok Sawitri menggambarkan karakter Rangda sebagai ibu lembut, seorang guru Brahmani Buddha. Kedua teks klasik dan novel modern tersebut menawarkan suatu kehormatan aspek kontradiktif Rangda. Hal ini yang membangkitkan minat Dr. I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani dari Program Studi Indonesia Fakultas Seni dan Bahasa (FSB) Universitas Udayana, Bali untuk mengeksplorasi fenomena Rangda dalam tulisan disertasi Doktoralnya.

Menurut Dr. I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani, teks-teks di atas sangat penting untuk ditafsirkan, karena mengandung sejumlah pemahaman sosial yang mendasari teks, dan terlihat adanya upaya internalisasi kekuatan perempuan melalui teks-teks yang ditampilkan. Dengan menggunakan metode Hermeneutika Ricouer, pembaca diajak menjadikan karya sastra sebagai mediasi, sehingga pembaca dapat berkomunikasi dengan tokoh-tokoh dalam karya sebagaimana layaknya manusia biasa. Dengan memahami tokoh-tokoh dalam karya sastra, seperti yang dilakukan oleh Dr. I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani dalam membaca tokoh Rangda, kita seperti diajak untuk memahami diri melalui empati terhadap tokoh Rangda. Hal inilah yang disebut sebagai verstehen, yang merupakan ciri utama metode Hermeneutika.

Hal tersebut dipaparkan oleh Dr. I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani dalam acara Ceramah Budaya yang digelar oleh Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI), Senin 23 Juni 2014, di R.2401 FIB UI. Ceramah Budaya yang mengangkat topik “Fenomena Rangda dan Pemaknaannya: Kajian Hermenutika Ricouer dalam Teks Klasik Calon Arang dan Novel Janda dari Jirah” ini, dipandu oleh Dr. Akhyar Lubis (Staf Pengajar Departemen Filsafat FIB UI) dan dihadiri oleh para pengajar dan mahasiswa Program Pascasarjana FIB UI.

Related Posts