Seminar Internasional Semiotik, Pragmatik, dan Kebudayaan

Budaya Global merupakan konsep tentang “mendunianya” dan “menyatuarusnya” berbagai aspek kebudayaan sehingga menghasilkan wacana global. Ciri-ciri wacana global adalah multimodalitas yang merupakan hasil penggabungan lebih dari satu genre wacana.. Infomercial, infotainment, edutaniment, dan wacana lain produk globalisasi merupakan upaya multimodal yang ditujukan untuk mempermudah kehidupan di era global. “Bahasa global” mewarnai wacana global seperti reformasi, e-government, masyarakat madani, siber, pasar bebas, terorisme global. Perkembangan ini telah menghasilkan realitas semu yang dikenal sebagai hiperrealitas yang mampu menghipnotis konsumen. Sementara itu, di sisi lain, komunitas disabel, seperti komunitas tuli juga mengembangkan tanda-tanda yang mewakili makna-makna modernitas dan globalisasi guna memenuhi tuntutan hidup di era global.

Gejala global, suka tidak suka pun memiliki dampak negatif. Muncul kesadaran sebagian masyarakat untuk mengembangkan karakter bangsa yang luhur melalui revitalisasi dan revivalisai kearifan budaya lokal untuk menekan derasnya pelbagai bentuk negatif dari penyatuarusan budaya. Semangat inilah yang mendasari Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), untuk menggelar Seminar Internasional Semiotik, Pragmatik, dan Kebudayaan 2014, yang mengangkat tema utama “Peran Semiotik dan Pragmatik dalam Memaknai Kebudayaan Global dan Lokal.” Semiotik coba dibunakan untuk memberikan interpretasi bagi perkembangan suatu kebudayaan, sedangkan Pragmatik diusung untuk menyingkapkan peran peserta dalam komunikasi kebahasaan, peran konteks dalam unsur kebahasaan, dan peran adat atau tata cara kebahasaan untuk memberikan kontribusi bagi pemahaman bahasa dan konteks sosiokulturalnya.

Seminar ini mnghadirkan narasumber utama yaitu Prof. (Emer). Dr. Benny H. Hoed (Pakar semiotik dan kajian wacana; Guru Besar Linguistik FIB UI); Prof. James Clyde Woodward Jr. (Pakar Bahasa Isyarat, Departement of Linguistics and Modern Languages dan Co-Director Centre for Sign Linguistics and Deaf Studies The Chinese University of Hongkong; Departemen Linguistik the University of Hawaii at Mona); Dr. Rachel McKee (Pakar kajian tuli dan bahasa isyarat dari Victoria University of Wellington New Zealand); Dr. F. X. Rahyono (Pakar Pragmatik; Ketua Departemen Linguistik FIB UI); Dr. Iwan Gunawan (Pakar Semiotik dari Institut Kesenian Jakarta); dan Tommy Christomy, Ph.D (Pakar Semiotik Budaya FIB UI).

Seminar dibuka secara resmi oleh Dekan FIB UI Dr. Adrianus L.G. Waworuntu, M.A., bertempat di Auditorium 1103 FIB UI, pada Selasa 17 Juni 2014. Seminar ini kemudian dilanjutkan pada hari kedua dengan acara Kursus Sehari Pengenalan Linguistik Bahasa Isyarat dan Terapannya, dengan menghadirkan Prof. James Clyde Woodward Jr. sebagai pembicara utamanya. Kursus ini bertujuan untuk memperkenal bahasa isyarat sebagai subyek kajian linguistik serta bidang terapannya, seperti pengajaran dan penerjemahan bahasa isyarat. FIB UI sendiri telah memiliki Laboratorium Riset Bahasa Isyarat (LBRI) yang dikelola oleh Departemen Linguistik FIB UI. Laboratorium ini didanai oleh Nippon Foundation (The Nippon Foundation’s Overseas Grant) pada akhir tahun 2013. Dalam pelaksanaannya LRBI bekerja sama dan memperoleh dukungan teknis dari Asia Pacific Sign Linguistics Research and Training Program (APSL), The Centre for Sign Linguistics and Deaf Studies (CSLDS), Chinese University of Hong Kong (CUHK). Selama tahun 2014, LBRI telah melakukan berbagai aktfitas, di antaranya translasi kamus bahasa isyarat ke dalam bahasa Indonesia; pelatihan pengajaran bahasa isyarat; lokakarya tentang bahasa isyarat bagi komunitas tuli; riset bahasa isyarat; pengembangan materi ajar bahasa isyarat; penyelenggaraan kursus bahasa isyarat; dan penyelenggaraan situs web dan newsletter bahasa isyarat.

Foto-foto Seminar Internasional Semiotik, Pragmatik, dan Kebudayaan, bertempat di Auditorium 1103 FIB UI, pada Selasa 17 Juni 2014

Related Posts