Guru Besar Emiritus Sosiologi Amstredam Institute, Belanda, Prof. Jan Breman, meluncurkan buku berjudul Keuntungan Kolonial dan Kerja Paksa: Sistem Priangan dari tanam Paksa Kopi di Jawa 1720-1870. Peluncuran dan Diskusi Buku ini digelar atas kerjasama Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dengan Yayasan Obor Indonesia. Acara digelar di Auditorium 1103, Kampus FIB UI Depok, dan dibuka secara resmi oleh Dekan FIB UI Dr. Adrianus L.G. Waworuntu, M.A. Hadir sebagai pembahas buku ini adalah Mona Lohanda, M.Phil (Peneliti Sejarah dan Arsiparis dari Arsip Nasional Republik Indonesia-ANRI), dan Dr. Mukhlis Paeni (Pengajar Pascasarjana FIB-UI dan Ketua Badan Sensor Film RI).
Buku ini menurut Jan ditulisnya selama kurang lebih 30 tahun, dengan data yang diambil dari Royal Tropical Museum di Amsterdam dan ANRI Jakarta. Dalam bukunya, Jan memaparkan tentang sejarah perlawanan rakyat Pasundan dalam menolak kerja tanam paksa yang dilakukan pemerintah Kolonial Belanda di masa lalu sepanjang awal abad 17 dan 18. Pada kurun waktu tersebut, Belanda memaksa rakyat Pasundan untuk menanam kopi dan menjadikan produksi kopi dari tanah Priangan menjadi bagian dari proses tanam paksa dengan perantara birokrat lokal, baik kepala desa, camat, maupun bupati.
Jan secara pribadi mengaku sangat senang dengan diterjemahkannya buku hasil penelitiannya itu dalam bahasa Indonesia. Apresiasi yang tinggi ia sampaikan khususnya kepada tim penerjemah yang sebagian merupakan anggota staf pengajar Program Studi Belanda FIB UI. Kendati penerbitan versi bahasa Indonesia berjarak sekitar lima tahun dari penerbitan versi bahasa Belanda, Jan berharap, buku ini mampu menjadi literatur bagi para peneliti Indonesia yang memiliki perhatian pada isu-isu perburuhan, agraria, dan ketidakadilan perdagangan. Di Belanda sendiri, imbuhnya, buku ini tidak di-review, karena dianggap kritis terhadap pemerintahan kolonialisme Belanda. “Kritik terhadap pemerintah Belanda menjadi hal yang tabu dan tidak populer di sana,” tuturnya.